Suku Himba di Namibia - Angola Selatan: Menjaga Api, Menjaga Hidup di Padang Gurun

1) Di mana Suku Himba Tinggal dan Siapa Mereka?

Encyclopedia Britannica_Suku Himba (OvaHimba) mendiami wilayah Kunene (dulu Kaokoland) di barat laut Namibia dan menyeberang hingga Angola bagian selatan di lembah Sungai Kunene. Mereka adalah komunitas semi-nomaden yang secara budaya berkerabat dekat dengan Herero, tetapi meniti jejak hidup yang khas di zona kering dan terpencil. Estimasi populasi modern berkisar puluhan ribu jiwa dan tersebar di kedua sisi perbatasan. 

Garis besar lanskap mereka: dataran berbatu, semak mopane, lembah sungai musiman, serta rute penggembalaan yang memanjang dari pesisir Skeleton Coast ke pedalaman Kaokoveld. 

2) Mata Pencaharian: "Bank" Bernama Sapi dan Kambing

Inti ekonomi Himba adalah pastoralisme---memelihara sapi dan kambing. Ternak adalah sumber susu, daging, mas, dan status sosial; mereka juga menanam komoditas sederhana seperti jagung/millet jika curah hujan memungkinkan. Dalam organisasi kerja, perempuan memegang peran penting: memerah susu, menyiapkan makanan (seperti bubur jagung), membawa air, serta membuat pakaian/jimat dari kulit---sementara laki-laki fokus pada penggembalaan jarak jauh dan urusan negosiasi kawanan. 

Kunci adaptasi mereka adalah mobilitas musiman (transhumance): memindahkan ternak mengikuti padang rumput dan titik air. Pola ini mengurangi tekanan pada lahan dan menyebarkan risiko saat kekeringan. Krisis besar---seperti kekeringan 1981---pernah membuat banyak orang khawatir pada kelangsungan budaya Himba, namun komunitas ini bangkit kembali dengan membangun ulang kawanan; bukti ketahanan sosial-ekologis yang kuat. 

3) Bertahan Hidup di Padang Gurun: Teknologi Lokal untuk Iklim Ekstrem

a) Otjiz: tabir surya, antiseptik, identitas

Ciri visual paling khas Himba adalah kulit berkilau merah. Itu berasal dari otjiz---campuran lemak susu (butterfat) dan pigmen oker merah, kadang dipadukan resin harum omuzumba. Pasta ini membantu melindungi kulit dari matahari, mengurangi kehilangan kelembapan, mengusir serangga, sekaligus menjadi identitas estetis dan simbolik (darah--tanah--kesuburan). Otjiz juga dioleskan pada rambut yang dikepang---sering ditambahkan serat rambut hewan---menciptakan gaya yang menandai usia dan status. 

b) "Mandi asap"