Mohon tunggu...
Hanifah Utami
Hanifah Utami Mohon Tunggu... mahasiswa UIN Malang

mahasiswa aktif UIN Malang teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mendukung Pendidikan dalam Rekayasa Kebutuhan mellaui MOOC: Peluang dan Tantangan yang Terbuka Lebar

3 Mei 2025   16:55 Diperbarui: 3 Mei 2025   20:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekayasa Kebutuhan (Requirements Engineering atau RE) adalah fondasi dalam pengembangan perangkat lunak yang berkualitas. Praktik ini mencakup pengumpulan, dokumentasi, validasi, dan pengelolaan kebutuhan pemangku kepentingan. Namun, dalam praktiknya, pendidikan di bidang RE masih menghadapi banyak tantangan, termasuk kurangnya pemahaman konseptual, variasi konteks industri, serta kesenjangan antara teori dan praktik. Dalam makalah "Supporting Education in Requirements Engineering: What can we learn from MOOCs?", Méndez Fernández et al. menyuguhkan analisis menyeluruh terhadap potensi Massive Open Online Courses (MOOCs) sebagai solusi alternatif atau pelengkap dalam pembelajaran RE .

Sebagai seorang pakar RPL, saya melihat bahwa gagasan dalam paper ini sangat relevan, terutama dengan perkembangan teknologi pendidikan dan kebutuhan akan akses pendidikan yang merata. Artikel ini membahas kontribusi, kekuatan, dan keterbatasan pendekatan MOOC dalam konteks pendidikan RE, serta opini pribadi terkait kemungkinan penerapannya secara luas.

Tantangan dalam Pendidikan Rekayasa Kebutuhan

Dalam pengajaran RE, tantangan utama yang sering dihadapi adalah kesenjangan antara materi akademik dan realitas industri. Pengajaran sering kali terbatas pada pendekatan tradisional, seperti kuliah di kelas atau studi kasus yang tidak mewakili kompleksitas dunia nyata. Mahasiswa cenderung tidak mendapatkan pengalaman kontekstual yang cukup tentang bagaimana kebutuhan berkembang, berubah, dan dikomunikasikan di lingkungan proyek nyata.

Paper ini menyebutkan bahwa penyusunan kebutuhan sering kali bergantung pada pengalaman pribadi pengajar dan kurangnya materi ajar standar yang dapat diterapkan secara universal. Selain itu, pelatihan RE jarang mencakup aspek sosial seperti negosiasi, komunikasi dengan klien, dan manajemen konflik kebutuhan .

Kontribusi MOOC terhadap Pendidikan RE

MOOC telah merevolusi pendekatan dalam pendidikan tinggi. Platform seperti Coursera, edX, dan Udacity memungkinkan akses pembelajaran RE dari pakar global tanpa batasan geografis dan biaya yang besar. Paper ini membahas bagaimana MOOC dapat menawarkan:

  1. Akses Terbuka: Siapa pun dari mana pun dapat mengikuti kursus RE tanpa harus menjadi mahasiswa resmi suatu institusi.

  2. Skalabilitas: MOOC dapat menjangkau ribuan peserta, yang sulit dicapai oleh kelas konvensional.

  3. Ketersediaan Materi Terkini: Konten dapat diperbarui dengan cepat mengikuti perkembangan metodologi RE.

  4. Penyebaran Praktik Baik: Praktisi industri dapat berbagi pengalaman nyata kepada audiens luas, memperkaya pendekatan praktis dalam RE.

Méndez Fernández et al. juga menekankan pentingnya penyusunan MOOC berbasis prinsip pedagogis yang kuat agar tidak hanya menjadi sarana penyebaran konten pasif, tetapi juga mendukung pembelajaran aktif .

Analisis Pedagogis: Belajar dari Studi Kasus

Salah satu kekuatan utama paper ini adalah pendekatannya yang berbasis studi kasus terhadap dua MOOC berbeda—Software Engineering Essentials dan Requirements Engineering: Secure Software Specifications. Studi ini menunjukkan bahwa ketika MOOC dikembangkan berdasarkan struktur pedagogis seperti pendekatan constructive alignment, hasil pembelajaran dapat ditingkatkan secara signifikan.

Penulis menyoroti pentingnya:

  • Pembelajaran berbasis video interaktif.

  • Penilaian formatif dan sumatif (misalnya kuis otomatis dan tugas peer-review).

  • Diskusi daring untuk mendukung keterlibatan peserta.

Namun, mereka juga mencatat beberapa tantangan seperti rendahnya tingkat penyelesaian kursus, kurangnya umpan balik personal, serta kesulitan dalam mengukur pemahaman konsep secara mendalam secara otomatis .

 Peluang Nyata dan Tanggung Jawab Bersama

Dari sudut pandang saya, implementasi MOOC dalam pendidikan RE merupakan langkah maju yang signifikan, terutama untuk menjawab tiga tantangan besar:

  1. Distribusi Ilmu Pengetahuan: Banyak negara berkembang tidak memiliki dosen ahli di bidang RE. MOOC dapat menjadi jembatan untuk menyebarkan ilmu yang relevan dan berkualitas.

  2. Pembaruan Kurikulum: Dunia industri terus berkembang. MOOC memungkinkan penyesuaian materi dengan lebih cepat dibandingkan buku teks konvensional.

  3. Kolaborasi Akademik-Profesional: Kolaborasi pengembang MOOC dari kalangan akademisi dan profesional memberikan keseimbangan antara teori dan praktik.

Namun, untuk mengoptimalkan kontribusi MOOC, perlu ada sistem sertifikasi yang diakui industri, kurikulum berbasis kompetensi yang seragam, serta dukungan infrastruktur digital yang merata.

Poin-Poin Kritis yang Perlu Diperhatikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun