Mohon tunggu...
Moch Yunus Ali
Moch Yunus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis Santri

Imam al-Gazali pernah berkata, "Jika kau bukan anak seorang raja atau ulama besar, maka menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Positive Thinking

2 April 2025   23:50 Diperbarui: 2 April 2025   23:49 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kertas. Sumber: Conggo

Positive thinking merupakan pola berpikir hidup yang berfokus pada hal-hal positif dan optimistis. Dalam sebuah penelitian membuktikan bahwa pola pikir positif banyak berdampak baik pada mental dan fisik seseorang. 

Orang yang selalu berpikir positif cendrung melihat masalah sebagai tantangan bukan cobaan. Ia akan mencari jalan keluarnya tanpa memperkeruh situasi, menerima saran serta kritikan dari siapapun, tanpa pandang bulu. Selain itu, dengan berpikir positif, orang lebih memilih untuk menikmati hidupnya daripada menyia-nyiakannya untuk mengurusi kehidupan orang lain. 

Sebaliknya, pikiran negatif cendrung menjadikan orang egois, selalu merasa dirinya paling benar, dan mengenyampingkan pendapat orang lain yang tidak sesuai dengan nafsunya. Masalah kecil yang dialami dianggap sebagai beban hidup, hingga ia hanya bisa mengeluh ke sana-sini tanpa memikirkan solusinya. 

Dalam sebuah pencapaian, kita tidak akan luput dari kendala. Orang yang yakin bahwa dirinya mampu mengatasi, sejatinya telah melangkah maju pada kesuksesan. Tetapi, jika ia ragu pada dirinya sendiri, secara tidak langsung ia telah berada di ujung kegagalan. 

Semua orang pasti mempunyai rasa ingin sukses, tapi tidak jarang dari mereka berhenti di pertengahan jalan karena merasa dirinya tidak layak. Memang kesuksesan itu ada di tangan Allah, tapi apakah ada kesuksesan yang dicapai tanpa jerih payah. Ingat, pahlawan lahir dari badai yang besar, bukan ombak yang kecil.

Namun, tidak dalam semua keadaan kita harus positive thinking. Terkadang kita juga harus bersikap realistis atau bahkan negative thinking dalam menyikapi sesuatu. Semua ada takarannya, tidak boleh over dosis. Terlalu berpikir positif bisa berdampak pada rasa sakit hati dan kekecewaan yang besar. Sebab, ketika realita yang dialami tidak sesuai ekspektasi, pasti hati merasa kecewa. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun