Mohon tunggu...
Moch Renaldy Syaputra
Moch Renaldy Syaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Software Engineering Economics: Menyeimbangkan Nilai, Biaya, dan Keputusan dalam Rekayasa Perangkat Lunak

5 Mei 2025   18:56 Diperbarui: 5 Mei 2025   18:56 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Software Engineering Economics ( sumber : freepik / freepik )

Dalam pengembangan perangkat lunak, aspek teknis sering menjadi fokus utama---mulai dari desain sistem, pemrograman, hingga pengujian. Namun, ada satu aspek penting yang sering diabaikan padahal sangat krusial dalam menentukan keberhasilan proyek: ekonomi rekayasa perangkat lunak atau software engineering economics.

Bidang ini berperan penting dalam membantu para pengembang, manajer proyek, dan pemangku kepentingan mengambil keputusan berbasis data yang mempertimbangkan biaya, manfaat, risiko, dan nilai dari solusi perangkat lunak yang dikembangkan.

Apa Itu Software Engineering Economics?

Software engineering economics adalah studi tentang bagaimana prinsip-prinsip ekonomi diterapkan dalam proses rekayasa perangkat lunak. Fokus utamanya adalah mengevaluasi dan mengelola biaya serta manfaat dalam setiap tahap pengembangan perangkat lunak, untuk mencapai hasil yang optimal baik dari segi teknis maupun bisnis.

Dengan kata lain, ini adalah seni dan ilmu dalam menghubungkan keputusan teknis dengan nilai ekonomi---sehingga setiap langkah pembangunan perangkat lunak memiliki justifikasi yang rasional, bukan hanya karena "itu bisa dilakukan", tapi karena "itu layak secara ekonomis".

Mengapa Software Engineering Economics Penting?

  1. Pengambilan Keputusan yang Efisien
    Tidak semua fitur harus dibangun. Dengan pendekatan ekonomi, pengembang dapat menentukan mana yang paling memberikan nilai (value-driven development).

  2. Pengendalian Biaya Proyek
    Menghindari pemborosan dalam waktu dan sumber daya dengan mengukur estimasi biaya yang realistis sejak awal proyek.

  3. Meningkatkan ROI (Return on Investment)
    Fokus pada investasi yang memberikan manfaat jangka panjang bagi pengguna maupun organisasi.

  4. Manajemen Risiko
    Dapat membantu menganalisis risiko kegagalan dari sudut pandang biaya---misalnya, seberapa mahal jika suatu fitur gagal berfungsi setelah rilis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun