Berkunjung ke bumi Rafflesia yakni Kota Bengkulu, tak afdol jika tidak mengunjungi tempat tempat bersejarah yang dulu terkenal dengan daerah Jajahan Inggeris. Di kota ini banyak tempat bersejarah yang kini ditetapkan sebagai tempat cagar budaya, salah satunya adalah  Benteng Marlborough,
Berekesempatan menginjakkan kaki di Bengkulu hanya dalam waktu beberapa jam saja dengan tujuan utama menyaksikan Pertandingan Sepakbola Liga  2 antara tim sepakpola dari Cilegon  yakni Cilegon United melawan PS Bengkulu, saya bersyukur bisa berkunjung ke Benteng Marlborouhg.
Benteng Marlbourogh nampak kelihatan kokoh, bangunannyapun tampak terawat dan tidak kelihatan kumuh. Hanya diluar bangunan, tepatnya pelataran parkir kendaraan, perlu penataan yang lebih baik hususnya untuk fasilitas pedagang yang menjual minuman atau makanan ringan has Bengkulu.
Mungkin akan lebih baik jika pengelola atau pemerintah setempat membuatkan kios kios agar setelah wisatawan mengelilingi Benteng, jika merasa haus atau butuh minuman, makanan, bisa menikmatinya dengan nyaman, tidak seperti saat ini  yang hanya duduk di pelataran dibawah pohon besar yang ada di depan Benteng tersebut.
Memasuki Benteng, wisatawan hanya dikenakan karcis masuk Rp.5000,- untuk bisa mengelilingi komplek Benteng. Sama seperti benteng benteng lain peninggalan penjajah, sebelum memasuki Benteng, diluar dikelilingi oleh galian slebar kurang lebih 7 mater dengan kedalaman 3 sampe 4 meter, semacam parit yang berfungsi sebagai pelindung. Adapun pintu utama berbentuk gapura lengkung yang didalamnya berfungsi sebagai tempat jaga. Sedangkan bangunannya sendiri berbentuk emapat persegi seperti huruf O.
Diantara beberapa Bastianom, terdapat empat bangunan yang amat kokoh dimana ditiap tiap bangunan terdapat beberapa ruangan dengan masing masing mempunyai pintu berjeruji besi. Ruangan ruangan ini dulunya berfungsi macam macam, seperti Kantor EIC (East Indies Company), Â Gudang, bahkan sel tahanan
Ya, Benteng ini merupakan bukti bahwa Bengkulu merupakan daerah yang amat penting bagi dunia perdagangan hususnya rempah rempah sejak zaman penjajahan. Dalam catatan sejarah, Bengkulu memang paling lama dikuasai oleh penjajah Inggeris sejak abad 17.