Mohon tunggu...
Moch Farrel Ferdiansyah
Moch Farrel Ferdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cryptocurrency Sebagai Alat Transaksi Perdagangan Internasional di Masa Depan

3 Mei 2025   14:38 Diperbarui: 3 Mei 2025   18:55 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemajuan teknologi telah membawakan terobosan dan perubahan besar bagi dunia internasional. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, perkembangan teknologi telah menghadirkan berbagai inovasi bagi berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Termasuk dalam bidang pembayaran pada transaksi yang ada di dunia. Teknologi yang mutakhir mampu menciptakan sebuah penemuan terbaru berupa teknologi blockchain. Dari teknologi ini lah kemudian tercipta sebuah inovasi berupa aset digital dan mata uang digital seperti cryptocurrency.

Konsep awal atau dasar yang menjadi titik awal berkembangnya cryptocurrency sendiri bermula pada tahun 1970 yang lalu. Di masa itu, Ralph Merkle menciptakan sebuah karya yang bernama Pohon Merkle yang memiliki fungsi untuk mengamankan data dengan terstruktur dan aman dengan memanfaatkan sistem kripto. Setelah itu pada tahun 1991, dua orang yang bernama Stuart Haber dan W. Scott mempublikasikan sebuah artikel yang membahas tentang sebuah penggunaan konsep blockchain guna merekam sistem transaksi keuangan secara aman dan lebih efisien dari sebelumnya.

Belasan tahun kemudian lebih tepatnya pada tahun 2008, seseorang atau sebuah kelompok yang menamakan dirinya sebagai Satoshi Nakamoto berhasil menerapkan konsep dari teknologi blockchain dengan lebih modern. Ia atau kelompok anonim ini menggunakan sistem kripto sebagai pedoman dasar alat transaksi kripto yaitu Bitcoin. Bitcoin sendiri menjadi sebuah cryptocurrency pertama yang menggunakan konsep blockchain dan sebagai alat transaksi tanpa adanya campur tangan dari otoritas pusat.

Berawal dari sana, berkembangnya cryptocurrency seperti Bitcoin membuat upaya untuk mengembangkan teknologi blockchain semakin gencar. Hal ini terlihat dari kemunculan sebuah konsep blockchain 2.0 yang berfokus terhadap aplikasi-aplikasi di luar cryptocurrency seperti smart contracts, data medis, dan transfer aset. Contohnya seperti yang diterapkan oleh Ethereum. Ethereum sendiri adalah sebuah platform blockchain terdesentralisasi yang memungkinkan pembentukan aplikasi terdesentralisasi smart contracts. Ethereum memiliki kontribusi yang penting dalam dunia blockchain sebab Ethereum memberikan fondasi awal bagi pengembangan aplikasi dan layanan terdesentralisasi yang inovatif.

Cryptocurrency termasuk ke dalam mata uang digital. Menurut penulis, mata uang digital seperti cryptocurrency ini memiliki potensi yang besar sebagai alat revolusioner bagi perdagangan internasional. Dengan berfondasikan pada teknologi blockchain, cryptocurrency menghadirkan beragam keuntungan dan keunggulan bagi penggunanya seperti efisiensi transaksi, desentralisasi, dan transparansi.

Cryptocurrency sendiri bisa memberikan kemudahan dalam transaksi ekonomi lintas batas negara. Transaksi ekonomi lintas negara dapat dilakukan dengan cepat dan lebih efisien karena proses transaksi terjadi tanpa melalui perantara seperti bank. Hal ini memberikan efisiensi dalam perdagangan internasional. Pembayaran dengan cryptocurrency dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat dan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perantara bank. Cryptocurrency memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi lintas batas negara dengan cepat tanpa perantara bank atau lembaga keuangan sejenisnya.

Selain efisien, keunggulan lain dari cryptocurrency adalah karakternya yang cenderung terdesentralisasi. Cryptocurrency tidak memiliki otoritas seperti bank atau pemerintah yang mengatur dan mengendalikan mata uang ini. Menjadikan cryptocurrency tidak terpengaruh manipulasi.

Kelebihan lain dari mata uang kripto adalah sifatnya yang transparan sehingga mengurangi risiko penipuan sebab transaksi yang terjadi dapat diverifikasi dengan mudah. Transaksi dalam cryptocurrency dicatat dan direkam secara persisten dan sulit untuk diubah karena menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi. Adanya teknologi blockchain membuat segala transaksi ekonomi dengan cryptocurrency menjadi lebih aman dan transparan.

Meski dapat menawarkan keuntungan yang beragam, mata uang digital cryptocurrency juga tak luput dari permasalahan. Hambatan yang dihadapi oleh cryptocurrency seperti volatilitas yang tinggi, halangan regulasi, ancaman siber, dan minimnya pengguna di dunia.

Kelemahan dari cryptocurrency adalah volatilitasnya. Mata uang kripto memiliki nilai atau harga yang sangat fluktuatif. Perubahan naik turunnya nilai atau harga cryptocurrency dapat terjadi secara cepat dan terkadang tidak stabil. Karena sifatnya yang sangat fluktuatif, membuat cryptocurrency kurang stabil jika dibandingkan dengan mata uang tradisional. Sehingga, terkadang pembayaran dengan cryptocurrency jadi susah untuk digunakan dalam beberapa kondisi dalam perdagangan internasional.

Pemerintahan di negara-negara seluruh dunia berusaha untuk mengatur cryptocurrency dengan berbagai cara. Ketidakpastian regulasi sering kali menjadi halangan utama bagi penyebaran penggunaan cryptocurrency secara luas. Beberapa negara di dunia bahkan ada yang melarang cryptocurrency sebagai alat pembayaran dalam proses transaksi ekonomi. Mata uang kripto memiliki perbedaan dengan mata uang pada umumnya yang diatur oleh pemerintah dan lembaga keuangan. Cryptocurrency bekerja secara terdesentralisasi. Hal ini mendorong pemerintah untuk membuat regulasi untuk mengontrol mata uang kripto.

Walaupun transaksi menggunakan cryptocurrency terbilang cukup aman karena transparan dan menerapkan teknologi blockchain. Transaksi dengan cryptocurrency mendapatkan ancaman dari peretasan digital. Hal ini dapat terjadi karena beberapa sistem digital dari beberapa cryptocurrency tidak memiliki keamanan yang ketat sehingga sangat rentan dari serangan secara siber. Kebocoran data menjadi ancaman bagi pengguna cryptocurrency. Kehilangan data dapat mengakibatkan hilangnya akses terhadap aset. Lebih lanjut, privasi pengguna juga terganggu sebab transaksi cryptocurrency dapat dilacak secara digital.

Kekurangan selanjutnya yang dimiliki oleh cryptocurrency adalah kurangnya pengguna di seluruh penjuru belahan dunia. Masih terdapat banyak orang yang kurang mengerti perihal teknologi blockchain dan cryptocurrency bahkan skeptis terhadap penerapannya. Selain itu, cryptocurrency memerlukan akses teknologi yang mumpuni dan internet yang bagus. Sehingga di daerah-daerah yang kekurangan infrastruktur tersebut akan kesusahan jika ingin bertransaksi menggunakan cryptocurrency.

Cryptocurrency akan memberi pengaruh pada perdagangan internasional jika sukses diadopsi secara masal di seluruh dunia. Sebab, cryptocurrency dapat mengurangi ketergantungan dunia terhadap dollar Amerika Serikat sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional yang telah lama mendominasi. Cryptocurrency dapat menjadi alat pembayaran dalam perdagangan internasional yang menggantikan mata uang dollar Amerika Serikat. Cryptocurrency dapat berkontribusi pada upaya dedolarisasi karena keunggulannya dalam transaksi lintas batas negara tanpa campur tangan bank konvensional.

Meski cryptocurrency mampu menggantikan dollar sebagai alat pembayaran dalam transaksi internasional. Upaya dedolarisasi dengan cryptocurrency mungkin membutuhkan waktu, sebab menggeser peran dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang dominan di dunia tidaklah mudah. Untuk itu, cryptocurrency perlu untuk mendapatkan regulasi yang jelas, volatilitas yang stabil, keamanan yang stabil, dan adopsi yang massal di dunia.

Sistem pembayaran dalam perdagangan internasional telah mengalami perubahan atau evolusi sepanjang waktu. Dimulai pada penggunaan standar emas hingga mata uang seperti dollar Amerika Serikat. Di era digital saat ini, inovasi mata uang terbaru seperti mata uang digital memiliki potensi untuk mengubah sistem keuangan global. Mata uang digital berupa cryptocurrency bisa menawarkan efisiensi dan transparansi dalam transaksi perdagangan internasional. Mata uang digital seperti cryptocurrency merupakan sebuah inovasi yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan sistem transaksi pada perdagangan internasional di masa yang akan datang.

Cryptocurrency menawarkan keuntungan tapi juga memiliki beberapa kekurangan dan tantangan. Dengan teknologi yang semakin berkembang, potensi mata uang digital cryptocurrency juga akan semakin berperan penting dalam permainan ekonomi global di masa depan.  Cryptocurrency mungkin membutuhkan waktu untuk dapat menjadi salah satu aspek penting dalam perdagangan internasional. Namun, prediksi ini dapat diwujudkan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun