Tak berapa lama, datang KH. Zaenal Musthofa bersama pada tokoh agama islam lainnya ikut serta mengacakaukan acara tradisi jepang itu.
Kekecauan pun selesai, jepang pergi meninggalkan lapangan itu, tokoh agama memenangi perdebatannya.
Hudaemi sudah bulat akan memerangi penjajah jepang, semangat jihad untuk membela kebenaran dan memperjuangkan bangsa, Hudaemi mengajak pengikutnya serta murid-murid nya santri dan santriwati serta para tokoh agama islam di Tasikmalaya yang kontra terhadap penjajah untuk melakukan penyerangan.
Hudaemi sudah merencanakan dengan matang apa yang akan di rencanakan untuk memerangi jepang.
"Baik Pak Kiai" Ucap Para Santri yang ditugaskan untuk menangkap para pembesar besar jepang yang ada di Tasikmalaya.
"Farhan, Arif, Adam, kalian saya tugaskan untuk memutuskan kawat-kawat telepon agar komunikasi mereka terputus" Kata Hudaemi
"Baik pak Kiai" Kata mereka bertiga.
Hudaemi sendiri berencana untuk membebaskan tahanan-tahanan politik.
Misi mereka berjalan dengan lancar, sebagian pembesar jepang berhasil ditangkap.
"Lapor kaisar, sepertinya para santri santriwati pesantren milik KH. Zaenal Musthofa akan menyerang kita" Kata penerjemah bahasa
Pemerintah mengirim sebagian pasukan beserta polisi untuk melakukan penangkapan terhadap KH. Zaenal Musthofa beserta para muridnya.