Mohon tunggu...
Mochammad Mukti Ali
Mochammad Mukti Ali Mohon Tunggu... CEO Global Teknik Engineering dan Rektor Universitas INABA

Guru Besar di Global Academy of Financial and Management (GAFM) pada bidang Strategi Manajemen Bisnis dan Manajemen Pemasaran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

SpiritualPreneur: Melaksanakan Misi Tuhan dalam Bisnis

26 Juni 2025   12:47 Diperbarui: 26 Juni 2025   12:47 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi SpiritualPreneur (Mukti.Dok.)

Spiritual Disiplin untuk Pengusaha. Bill dan Mary Harrison menekankan pentingnya disiplin rohani seperti; doa harian sebagai bentuk koneksi dengan Tuhan, membaca dan merenungkan firman Tuhan, mendengarkan suara Tuhan sebelum membuat keputusan bisnis besar, membangun komunitas iman untuk saling meneguhkan. Disiplin spiritual ini menjadi sumber kekuatan dan hikmat di tengah tantangan dunia usaha.

Membangun Bisnis sebagai Fungsi Pelayanan. Salah satu pesan terpenting dari buku spiritual entrepreneur adalah bahwa bisnis adalah pelayanan (ministry). Pelayanan kepada Tuhan dapat dilakukan melalui inovasi produk, membayar upah yang adil, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung komunitas. Sebuah bisnis yang dijalankan dengan hati melayani akan menghasilkan transformasi sosial yang nyata.

Menghadapi Tantangan dan Permasalahan dengan Iman. Para spiritual entrepreneur tidak kebal dari tantangan seperti tekanan pasar, kegagalan produk, konflik internal, dan lain sebagainya. Namun, Harrison menekankan bahwa setiap tantangan adalah bagian dari proses pembentukan karakter spiritual. Kesabaran, iman, dan ketekunan menjadi kunci untuk bertahan dan tumbuh.

Menjadi Alat Tuhan di Pasar Dunia. Harrison juga menekankan bahwa pengusaha spiritual dipanggil untuk membawa terang di dunia pasar yang gelap. Ketika integritas dipertaruhkan dan nilai-nilai kompromi ditawarkan, seorang spiritual entrepreneur tetap berdiri teguh dalam kebenaran di tengah kompetisi bisnis yang kadang tidak sehat.

Tantangan dan Proses Transformasi

Menjadi pengusaha berbasis sosial dan spiritual bukanlah perkara mudah. Dunia bisnis yang kompetitif dan sering kali tidak etis dapat menggoda siapa pun untuk mengorbankan prinsip demi keuntungan. Namun, Harrison mengajak pembacanya untuk tetap teguh dan percaya bahwa penyertaan Tuhan akan membawa keberhasilan sejati yang tidak diukur oleh materi, tetapi oleh dampak yang abadi.

Proses menjadi spiritual entrepreneur menuntut transformasi pribadi yang mendalam, perubahan cara pandang, pendewasaan iman, dan kerendahan hati untuk mendengarkan kehendak Tuhan. Buku ini menekankan pentingnya doa, meditasi atas firman Tuhan, serta komunitas yang mendukung pertumbuhan spiritual dalam dunia bisnis.

Implementasi dalam Konteks Sosial dan Lokal

Konsep yang ditawarkan Harrison sangat relevan dengan realitas Indonesia yang penuh dengan keragaman sosial dan spiritual. Seorang pengusaha UMKM yang berpegang pada nilai spiritual, misalnya, dapat menciptakan ekosistem bisnis berbasis komunitas memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, mendukung pendidikan anak-anak karyawan, atau menjalankan prinsip keuangan etis. Beberapa wirausahawan sosial di Indonesia yang menjalankan usahanya tidak hanya untuk mencari laba, tetapi juga untuk mendorong perubahan sosial seperti pengurangan kemiskinan, pelestarian budaya, atau pemulihan lingkungan semua dilandasi oleh keyakinan spiritual.

Buku Spiritual Entrepreneurship memberikan pelajaran penting bahwa spiritualitas dan bisnis bukanlah dua dunia yang terpisah. Justru, ketika bisnis dijalankan atas dasar spiritualitas yang kokoh, maka hasilnya bukan hanya keberhasilan finansial, tetapi juga pemenuhan panggilan hidup. Buku Spiritual Entrepreneurship karya Bill dan Mary Harrison juga memberikan pemahaman bahwa dunia bisnis dapat menjadi ladang pelayanan, bukan sekadar tempat mengejar keuntungan. Seorang pengusaha yang berbasis pada nilai-nilai sosial dan spiritual mampu mengintegrasikan iman dalam setiap aspek bisnis, menjadikan perusahaannya sebagai alat untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan menggenapi rencana Tuhan di dunia ini. Dalam perspektif ini, menjadi pengusaha bukan hanya soal apa yang kita lakukan, tetapi siapa kita di hadapan Tuhan, dan bagaimana kita melayani orang lain melalui pekerjaan kita.

Indonesia yang kaya akan nilai-nilai religius dan kebhinekaan, konsep kewirausahaan spiritual sangat relevan untuk dikembangkan. Ini bukan hanya tentang menjadi sukses, tetapi tentang menjadi signifikan menjadi pelayan Tuhan melalui bisnis, dan menjadi berkat bagi banyak orang. Di dunia yang kerap mengejar sukses instan, pengusaha spiritual hadir sebagai Cahaya mengingatkan bahwa kesuksesan sejati adalah ketika hidup dan bisnis selaras dengan kehendak Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun