Mohon tunggu...
Mochammad Al Ikhsan
Mochammad Al Ikhsan Mohon Tunggu... Bankir - Economic Research

Finance and Banking Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pahlawan Literasi dari Timur

21 Oktober 2023   23:42 Diperbarui: 21 Oktober 2023   23:47 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-book Satu Indonesia Awards 2023

Apabila berbicara mengenai literasi, tak akan jauh dari kata membaca dan menulis. Jendela ilmu berasal dari seberapa banyak kita membaca. Dengan membaca, wawasan pengetahuan akan semakin luas yang mampu membuka banyak sekali kesempatan.

Mengacu kepada data angka melek huruf Indonesia usia 15-59 tahun. Secara nasional angka melek huruf dari tahun 2015 -- 2022 memperlihatkan bahwa mayoritas orang Indonesia sudah melek huruf. Akan tetapi, terdapat jarak antara data nasional dengan provinsi Papua.

Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik
Pemerintah khususnya masih mempunyai banyak pekerjaan rumah dalam meningkatkan pendidikan di provinsi Papua. Hal ini berdampak kepada tingkat penyelesaian pendidikan, khususnya melihat data dari Provinsi Papua Barat.

Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Untuk itu dibutuhkan sebuah gebrakan yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi masyarakat juga mampu turut andil dalam meningkatkan literasi masyarakat.

Papua Future Project merupakan inisiatif yang lahir dari keprihatinan kaum muda terhadap  buta huruf dan pendidikan di wilayah administratif Papua Barat. Proyek ini didirikan untuk mendukung pembelajaran bagi anak-anak di daerah tersebut yang  belum menguasai pelajaran dasar. Di balik terbentuknya komunitas ini terdapat kepedulian yang mendalam terhadap anak-anak asli Papua, seperti Jordy, asal Manokwari.

Guru yang sebagian besar berasal dari Manokwari juga menghadapi kendala besar. Jarak  yang jauh menuju Pulau Mansinam sering kali membatasi waktu belajar anak-anak, mereka hanya bisa belajar paling lama dua jam sehari. Meski cuaca buruk, anak-anak terpaksa bolos sekolah karena guru tidak bisa  datang.

Dengan moto "Every Child Matters", Jordy dan timnya mulai memanfaatkan media sosial untuk mensosialisasikan programnya dan mengajak generasi muda lainnya untuk bergabung dalam Papua Future Project.

Setiap minggunya komunitas ini berkumpul di Pulau Mansinam untuk mengajak anak-anak belajar bersama. Mereka tidak hanya mengajarkan anak-anak membaca, menulis dan berhitung tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka tentang teknologi digital dan dampak perubahan iklim. Sistem pembelajaran dirancang menarik dan interaktif sehingga anak-anak menjadi lebih antusias dan bersemangat ketika mengikuti setiap materi yang diberikan.

Selama hampir tiga tahun berjalan, Papua Future Project semakin diterima dan mulai memberikan dampak positif pada warga di Pulau Mansinam. Kemampuan dan minat anak-anak dalam membaca, menulis, dan berhitung meningkat, bahkan mereka sudah mampu mengerjakan soal ujian dengan baik. Mereka juga antusias dalam berbagai kegiatan, seperti pengolahan sampah menjadi kerajinan untuk mainan atau hiasan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun