Mohon tunggu...
Mochammad Adam Soal Hawq
Mochammad Adam Soal Hawq Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Kehutanan Universitas Gadjah Mada angkatan 2025

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peduli Terhadap Spesies

3 Oktober 2025   19:22 Diperbarui: 3 Oktober 2025   19:29 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

2. Gajah

   Sekitar tahun 1984--2006 banyak terjadinya kerusakan hutan serta habitat Gajah Sumatera yang terjadi di Provinsi Riau, dimana terjadinya deforestasi yang berdampak pada kantong--kantong gajah yang lenyap dimana tempat tersebut menjadi habitat asli dari kantong gajah. Tutupan pada tahun 1984 dimana tutupan hutan masih seluas 6.025.299 Ha mengalami penyusutan dimana pada tahun 2007 hanya tersisa 2.292.283 Ha dari dampak adanya penyusutan tempat tutupan hutan tersebut dan pecahnya kantong--kantong gajah pada tahun 1984 yang diperkirakan sekitar 11 kantong, tahun 1999 16 kantong, dan 15 kantong pada tahun 2003, dan terakhir hanya tersisa 9 kantong gajah pada tahun 2006.Sumber makanan dari gajah cepat berkurang karena adanya dampak dari deforestasi, sehingga memicu konflik dengan manusia dikarenakan gajah memasuki pemukiman warga karena habisnya sumber makanan gajah. Hal tersebut membuat populasi gajah menjadi ancaman akibat dibunuh karena manusia beranggapan bahwa gajah-gajah yang memasuki kawasan permukiman menjadi pemicu tersebar bagi lahan kelapa sawit karena warga menganggap gajah sebagai hama. Perburuan gading gajah merupakan ancaman terbesar bagi Gajah Sumatera, yang nantinya akan diperjualbelikan dengan nilai jual yang tinggi dimana akan terjadi penurunan populasi Gajah Sumatera secara drastic.

3. Harimau

   Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), adalah satu-satunya spesies harimau yang tersisa di Indonesia setelah punahnya Harimau Jawa (1940) dan Harimau Bali (1980). Jumlah harimau Sumatera diperkirakan hanya berkisar 400-500 harimau dewasa. Ancaman utama kepunahan harimau sumatera (Panthera tigris sumatera) disebabkan oleh hilangnya dan terfragmentasinya habitat alaminya yang tidak terkendali karena aktivitas pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan, berkurangnya jumlah mangsa alami, perburuan dan perdagangan ilegal, serta konflik dengan masyarakat yang tinggal disekitar habitat harimau.

   Krisis kepunahan spesies merupakan dampak nyata dari aktivitas manusia yang merusak alam untuk kepentinganya sendiri. Jika masalah ini tidak segera ditangani, hal ini tidak hanya akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati akan tetapi juga merusak keseimbanganan ekosistem dan yang pada akhirnya akan mengancam keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri. Melalui kesadaran dan aksi nyata yang tidak hanya dari pemerintah akan tetapi dari semua kalangan akan pentingnya untuk menjaga kelestarian alam serta satwa nya seperti menghentikan perburuan ilegal, mengurangi polusi, dan mendukung pelestarian habitat, manusia dapat mencegah kepunahan dan menciptakan masa depan yang lebih harmonis antara manusia dengan alam sekitarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun