Mohon tunggu...
Mochammad Syihabbudin M.Pd
Mochammad Syihabbudin M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Founder: Ruang pendidikan

Menulis itu curhat paling total dalam sebuah perjalanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dunia Ini Sudah Terbalik

21 November 2020   07:29 Diperbarui: 3 Desember 2020   06:12 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak sekali di dalam kehidupan ini yang mengharuskan manusia untuk selalu berpikir lebih dalam, lebih serius untuk menentukan pilihan hidupnya, banyak sekali nilai, pengetahuan dan perilaku yang di lakukan oleh manusia yang menciptakan masalah yang luar biasa kacau sehingga menurut sebagian manusia itu adalah bencana yang nyaris tak bisa terpecahkan, tetapi yang lebih aneh terkadang masalah seberat itu tidak disadari oleh sebagian manusia sehingga mereka terperangkap di dalam sebuah kenikmatan yang membuat hidupnya tidak bahagia.

Jadi kenapa saya berbicara kenikmatan tapi kok tidak bahagia? Penjelasannya sangat panjang dengan contoh yang saya simpulkan untuk memancing pembaca ingat bahwasanya banyak yang salah di konsep kehidupan kita, kenikmatan itu memang membahagiakan tetapi ketika kenikmatan itu digunakan berlebihan akan menimbulkan bencana yang bisa menghancurkan manusia. Salah satunya ketika kita menanyakan kepada pencandu narkoba, bagaimana seorang pemakai dalam mencari sebuah kenikmatan dalam hidupnya, bagaimana kalau kita menanyakan kenikmatan kepada para manusia yang suka selingkuh dan bagaimana kalau kita menanyakan pencarian kenikmatan kepada manusia yang selalu mengonsumsi makanan yang berlebih agar dapat kenyang. Sebuah dinamika kenikmatan yang menyenangkan sehingga sebagian manusia mencarinya.

Lantas apakah kenikmatan itu bisa menolong  mereka dari sebuah masalah, kenikmatan yang mereka jalani setiap waktu memang sangat nikmat tetapi efek dari kenikmatan itu tidak menimbulkan kebahagiaan yang dapat mensejahterakan manusia lainya dan dirinya.

Kenikmatan merupakan kepalsuan di dalam kehidupan ini, bahkan semakin orang menfokuskan diri kepada kenikmatan itu akan mengantarkan mereka ke dalam kecemasan yang lebih mendalam, bahkan ketika mereka selalu mencari- cari kenikmatan kehidupan mereka tidak akan stabil layaknya manusia normal yang berjuang, berproses dan bertualang di dalam kehidupan dan menjadikan sebuah kenikmatan sebagai bonus dari petualangannya mereka. Bahkan kenikmatan adalah bentuk dari konsep kehidupan yang paling dangkal dengan petualangan yang sangat mudah diraih dan sangat mudah hilang dari sebuah peradaban.

Memang sebuah kenikmatan selalu diprioritaskan bagi semua manusia yang hidup di muka bumi untuk mencari kebahagiaan tetapi kalian harus sadar kenikmatan adalah komoditas yang dipasarkan kepada kita akhirnya itu yang membuat kita mati rasa, itu yang membuat kita terpaku dan itu yang membuat kita mengalihkan perhatian dalam seni berproses yang penuh dengan ketidaknikmatan. Kenikmatan merupakan akibat dari apa yang kita lakukan dengan benar dan jika proses kenikmatan itu kita lakukan dengan melakukanya dengan benar sesuai dengan tupoksinya makan kenikmatan itu akan secara otomatis akan muncul sebagai hasilnya.

Dunia memang terbalik ketika kita membicarakan tentang semua orang mencari kenikmatan dan kesuksesan materil, banyak manusia yang mengukur kehidupannya dengan martabat, jabatan, tokoh masyarakat dan mengukur gaji yang diperoleh adalah bentuk kebahagiaan yang tiada tara. Bahkan manusia itu sebenarnya hanya perlu makan, sandang dan papan tanpa harus membeli yang lainya untuk sebuah kebahagiaan terkadang manusia itu sendiri yang selalu ingin membuktikan bahwasanya kebahagiaan yang hakiki itu adalah kesuksesan materil.

Penelitian juga pernah dilakukan jika seseorang selalu menilai kehidupan dengan hidup berlebihan akan memunculkan permasalahan baru yang dapat membunuhnya secara perlahan, karena dengan sifat dasar manusia yang selalu mengartikan berlebih adalah kebahagiaan akhirnya konsep itu yang akan membunuh konsep lainya di dalam kehidupan di antaranya kejujuran, kasih sayang dan anti diskriminasi. Bayangkan ketika di zaman ini semua orang melakukan konsep kesuksesan material adalah tolak ukur kebahagiaan dunia ini akan dihuni oleh monster yang tidak pernah mengedepankan hati ketimbang nafsu dan dunia ini akan diisi oleh orang -- orang bangsat yang tidak punya akal yang lebih dalam untuk mementingkan orang lain.

Ketika itu semua terjadi dunia akan terbalik dan bahkan sesuai dengan konsepnya otak manusia itu mesin yang tidak efektif dan perlu disadari keputusan sebuah konsep kehidupan yang dilakukan manusia memang asumsi yang buruk, peluang yang keliru dan ingatan yang selalu lari dari fakta sehingga keputusan yang dilakukan oleh sebagian manusia yang hidup di muka bumi ini menggunakan nafsunya ketimbang hatinya. Sebagai manusia kita di takdirkan untuk selalu membuat kesalahan sehingga dapat mengevaluasi kehidupan kita, jadi salah itu sudah hal yang wajar bagi manusia sehingga ketika ada seseorang yang mengartikan konsep hidupnya selalu benar dapat dipastikan orang tersebut berada dimasalah yang paling besar dalam hidupnya.

Karena ketika manusia itu sudah berpikiran selalu benar maka dapat dipastikan dia akan berhenti, dia akan puas diri dan dia akan sombong untuk menjalani kehidupan didepanya sehingga manusia yang seperti itu harus di musnahkan agar tatanan kehidupan manusia kembali normal, karena orang- orang yang selalu beranggapan dirinya selalu benar mereka tidak akan percaya kepada orang lain, tidak akan bisa mengambil keputusan yang tepat dan tidak akan bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain.

Malah manusia yang terlihat bahagia, elegan dan berwibawa ketika manusia itu mengansumsi pemikiran yang selalu rendah hati, tidak begitu tahu banyak hal dan tidak paham banyak hal sehingga kehidupanya akan selalu belajar dan merenungkan kekurangan agar tidak selalu puas diri. Dan sebagai manusia kita dituntut untuk selalu berpikiran positif

tulisan : Mochammad syihabbudin

judul    : dunia ini sudah terbalik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun