Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Baju Batik Jahitan Ibu

4 Februari 2024   07:58 Diperbarui: 4 Februari 2024   08:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah bapak meninggal,  aku hanya berdua sama ibu tinggal di rumah itu.  Rumah warisan nenek karena bapak anak tunggal. 

Ibu menjadi penjahit baju di kampung.  Selain, ibu ada penjahit satu lagi di kampung itu. Tapi, secara alami berbagi jahitan.  Ibu khusus menjahit baju atau apa pun yang berkaitan ibu-ibu. Sedang penjahit satunya lagi, kebetulan seorang laki-laki,  menjahit apa pun yang berkaitan dengan kaum adam. 

Walaupun aku hidup serumah dengan ibu tapi seingat aku, aku belum pernah  tidur sekamar dengan ibu. Kami tidur di kamar berbeda.  

"Ini baju batik untuk kamu," kata Ibu setiap menjahitkan baju batik. 

Ibu selalu memberiku baju batik. Katanya, karena kita orang Jawa.  Jadi, di lemari bajuku tak ada baju selain batik.

"Kamu teruskan sekolahmu di kota ya," kata Ibu seusai aku lulus SMP. Di kampung ku waktu itu belum ada SMA.  Siapa pun yang mau meneruskan sekolah setamat SMPN harus ngekos di kota kabupaten. 

"Inggih, Bu. "

Aku tak pernah menjawab selain kata itu. Aku tak tega jika ada guratan sekecil apa pun jika itu sebuah cermin kekecewaan di wajah ibu.

Termasuk bertanya.  Aku tak pernah bertanya tentang apa pun pada ibu. Meskipun ada rasa penasaran dalam hatiku. 

Baru dalam tulisan ini rasa penasaran itu aku ceritakan.  Karena Ibu juga sudah tak mungkin kecewa lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun