Mimpi itu datang lagi. Entah sudah yang keberapa.
"Mimpi lagi?" tanya istriku saat melihat aku terbangun malam itu.
Aku mengangguk.
"Sama persis?"
Aku mengangguk.
"Sebaiknya kamu datangi orangnya. Minta maaf. Dan bayar sebesar yang kamu bisa."
Akhirnya aku pulang ke kampung. Dari kampung ku mungkin jaraknya 7 kilometer. Sudah lima tahun lebih tidak pulang kampung, setelah ibu ikut ke kota.
Beberapa orang heran dengan kepulangan ku. Setelah aku jelaskan asal, mereka tak lagi bertanya macam macam.
Besoknya aku menuju ke sekolah SMP ku. Beda kampung. Sebuah gedung yang nyaris tak berubah setelah bertahun tahun aku tinggalkan.
Tujuan ku jelas bukan sekolah SMP ku itu. Tujuanku adalah rumah kecil di belakang sekolah. Dulu belum ada kantin sekolah. Adanya Bu Gamah yang menjual serabi di belakang sekolah.