Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bermimpi tentang Sepak Bola Indonesia Pasca Piala Dunia

20 Desember 2022   15:23 Diperbarui: 20 Desember 2022   15:55 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang terlalu jauh kalau bermimpi kesebelasan sepak bola Indonesia tampil seperti kesebelasan Maroko yang bisa menjungkalkan Spanyol dan Portugal. Melesat sampai semi final Piala Dunia. 

Tapi, apakah kalau memimpikan kesebelasan Indonesia tampil di ajang Piala Dunia juga terlalu jauh. Kapan dianggap mimpi yang dekat? 

Memang, kesebelasan Indonesia masih bisu di tingkat Asia. Bahkan sering tak berkutik di kawasan Asia Tenggara. Seingat saya, Indonesia menjadi juara Sea Games pada tahun 1991 dan belum pernah juara lagi. 

Memang, sepak bola Indonesia masih terkungkung oleh berbagai masalah yang tak kunjung selesai. Bahkan permasalahan pahit paling terakhir adalah peristiwa Kanjuruhan yang menelan korban jiwa hingga ratusan. 

Sehingga wajar jika ada suara agar ada revolusi total olahraga sepak bola negeri ini. Tanpa revolusi total maka tak mungkin bicara perbaikan. 


Revolusi total sepak bola Indonesia tentunya brrakaitan dengan organisasi yang selama ini dipercaya untuk mengelola olahraga paling dicintai di negeri ini tersebut. PSSI harus direvolusi total. 

Apa arti revolusi total PSSI? 

Bubarkan PSSI lama karena memiliki budaya yang sudah busuk. Gonta ganti ketua umum seperti ganti kulit doang. Inti masalah tak tertangani. 

Pergantian pengurus PSSI yang segera dilaksanakan juga hanya akan menjadi sandiwara belaka. Mafia di dalamnya terlalu kuat untuk dirombak jika tidak revolusi total. 

Jika organisasi sudah bagus. Pasti dunia persepakbolaan di negeri ini juga. Tak ada lagi jual beli skor. Tak ada lagi manipulasi jumlah penonton. Tak ada lagi penyetiran jam tayang demi rating. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun