Bagaimana pun juga, Anies memiliki peluang yang besar untuk menjadi calon presiden pada pemilu 2024.
Dan memang selalu begitu. Setiap orang yang berpotensi menjadi calon peserta pemilu pasti akan kehadiran dua kelompok menyertainya. Pertama, kelompok pendukung. Pasti banyak yang mendukung seorang calon. Biasanya karena memiliki kepentingan tertentu. Kadang juga karena tidak mau pihak lawan menang.Â
Kedua, kelompok penolak. Bersamaan dengan kelompok pendukung, akan muncul pula kelompok  penolak. Biasanya juga dengan kepentingan kepentingan yang membesamainya.Â
Dan, yang seharusnya dihindari adalah munculnya kelompok ketiga. Jika kelompok pertama dan kedua sering melandasi sikapnya pada rasionalitas. Sedangkan kelompok ketiga sama sekali meninggalkan rasionalitas nya. Kelompok ketiga ini adalah kelompok pembenci.Â
Beberapa waktu lalu, kita semua melihat bagaimana tokoh-tokoh politik hadir pada acara yang dibuat Anies Baswedan. Pernikahan putri Anies dapat kita lihat sebagai ajang pamer muka para tokoh. Seperti sedang mengukur langkah.Â
Pendukung Anies pada pilgub memang kelompok kelompok intoleran seperti HTI dan FPI, tapi sejarah kehidupan Anies sendiri sebetulnya tidak dekat dengan kelompok kelompok itu. Pilgub hanya pertemuan kepentingan belaka.Â
Saat ini ada sedikit pergeseran Anies. Mulai agak ke tengah. Anies seakan menyadari bahwa tak mungkin dukungan dari kelompok tersebut dapat mengantarkan nya menuju kursi RI 1.
Kelompok intoleran juga mulai ketar ketir karena langkah Anies. Bahkan mereka mulai meributkan hal kecil seperti pemakaian jilbab anak Anies segala.Â
Saat ini Anies masih mempunyai daya pikat cukup tinggi. Dan langkah langkahnya akan diikuti terus oleh kelompok pendukung, penolak, dan pembenci.Â
Seperti sebuah teks. Kita baca kalimat demi kalimat.Â
n