Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ini tentang Puspita

26 Oktober 2021   15:44 Diperbarui: 26 Oktober 2021   15:50 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Puspita. Jangan panggil Pus, ya, " kata gadis itu memperkenalkan diri. 

Puspita sebetulnya kuliah di satu kampus yang sama dengan ku. Hanya beda program studi saja. 

Waktu itu aku sedang menggarap drama untuk dipentaskan di acara Kegiatan Mahasiswa. Dan Puspita ingin ikut dalam pementasan tersebut. 

"Sudah pernah main drama? " tanyaku. 

"Sudah."

"Wah, dimana? "

"Drama horor. Jadi kuntilanak, " jawab Puspita dengan lesung pipit pada senyumnya. 

Humoris. Itulah kesanku pada Puspita setelah hampir satu bulan selalu latihan bersama. 

Kadang aku antar pulangnya karena sudah terlalu larut untuk pulang sendiri. Motor vespa buyutku masih bisa diandalkan juga. 

Keakraban itu terjalin. Hingga akhirnya Puspita menghilang begitu saja. Tak ada jejak yang bisa ku lacak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun