Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seandainya Masih Ada Sadam Husein

22 Mei 2021   09:03 Diperbarui: 22 Mei 2021   09:17 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadam Husen (Kompascom)

Hanya saja, Turki terbelenggu sebagai anggota NATO. Beberapa aturan menyulitkan gerak Turki untuk membantu Palestina. Seperti pemutusan hubungan diplomatik, misalnya. Atau bahkan pengiriman pasukan atau bantuan senjata. 

Kedua, Iran. Iran memiliki kemampuan untuk menjadi pionir dalam perjuangan menghadapi Israel. Dan selama ini, sudah dilakukan secara tidak langsung. Hanya saja, embargo terhadap negara tersebut sudah cukup menyulitkan secara ekonomi. 

Hambatan kedua bagi Iran tentunya paham keagamaannya yang berbeda. Iran merupakan kiblat bagi penganut Syiah. Sehingga sepak terjangnya selalu memunculkan kecurigaan. 

Negara ketiga, tentunya Indonesia. Sudah benar ketika pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi. Surat yang memohon keaktifan Indonesia memimpin dukungan terhadap Palestina tersebut sudah menjadi petunjuk yang jelas terhadap posisi terbaik yang dimiliki negeri kita ini. 

Seandainya ada Sadam Husen, kemungkinan nasib Palestina akan berbeda. Dan tonggak perjuangan sadam bisa diteruskan oleh Jokowi. 

Semoga diplomasi Indonesia mampu membantu kemerdekaan Palestina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun