Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setelah Megawati, Tak Usah Jokowi

28 Maret 2021   05:23 Diperbarui: 28 Maret 2021   05:30 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai ada isyarat yang kuat bahwa Megawati akan segera undur diri. Sudah terlalu lama Megawati menjaga PDIP. Bahkan Megawati merupakan ketua umum terlama sebuah partai di negeri ini. 

Sengaja gambar di atas berdampingan antara Megawati dengan SBY. Karena dua orang inilah yang kembali ke partai setelah berhasil duduk sebagai orang pertama di negeri ini. 

Dua orang ini seolah olah pensiun dari sesuatu yang besar untuk kembali menjadi ngurusi sesuatu yang lebih kecil. Sehingga perpolitikan di negeri ini sedikit aneh. 

SBY sudah mundur dari ketua umum Demokrat walaupun masih mencengkeram Demokrat karena masih menduduki salah satu jabatan di Demokrat. Seakan ragu meninggalkan Demokrat. 

SBY menyerahkan kursi ketua umum kepada anaknya. Ada persoalan dengan model seperti ini, walaupun pihak AHY menyatakan semua itu melalui mekanisme yang diatur jelas dalam aturan partai Demokrat. 

Sampai kemudian muncul pemberontakan di tubuh Demokrat yang kemudian melahirkan KLB. Sekarang ada dualisme Demokrat yang akan memakan waktu panjang sebagai ajang pertempuran. Demokrat sebagai sebuah partai akan sibuk dengan dirinya sendiri. 

Pertanyaan untuk Megawati Soekarnoputri tentu berkisar pada apa yang sudah dilakukan SBY di Demokrat. Apakah Megawati juga akan mewariskan PDI-P kepada Puan Maharani? 

Selama ini, Puan memang lebih banyak memiliki peran dibanding misalnya dengan Prananda. Sehingga tebakan orang selalu mengarah kepada Puan setelah Megawati. 

Jika setelah Megawati kemudian muncul Puan, bisa jadi sejarah Demokrat akan juga dialami Megawati. Ada arus lain yang juga berjalan beriringan.

Karena selama ini, partai politik di negeri ini dikuasai oleh kelompok pemenang. Sebaliknya, kelompok yang kalah akan minggir, dalam artian membentuk partai baru atau masuk partai lain. Bisa juga memberontak seperti di Demokrat. 

Kabar yang menyedihkan tentunya kabar bahwa peluang Jokowi untuk menggantikan Megawati semakin kuat. Sikap Jokowi selama ini, terutama selama menjadi Presiden RI, tidak menjadi ancaman bagi siapa pun. Sehingga banyak yang berharap kepada Jokowi untuk menjadi kesolidan PDI-P pasca Megawati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun