Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menembus Badai

25 Maret 2021   16:03 Diperbarui: 25 Maret 2021   16:21 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengin rasanya menyerah untuk selamanya. Sudah tak sanggup lagi menjalani hidup ini. Seperti sebuah kalimat yang sudah diberi titik. 

Laki-laki itu bajingan! 

Tak pernah bisa dipercaya. Selalu saja punya nafsu yang lebih. Lebih. Dan lebih. Menjijikkan sekali. 

Masih ada matahari? 

Semoga tak ada lagi. Biar saja besok dunia ini gelap. Biar semua nya sadar. Ada aku, perempuan yang sudah terbunuh berkali-kali. Dan sekarang ingin kematian yang sebenar benar kematian. 

Kenapa harus kamu pedulikan? 

Bukan aku peduli. Tapi rasa sakit itu muncul sendiri. Dia datang begitu diam diam. Terasa ketik kita sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi  kecuali menyerah. 

Coba sekali lagi. 

Ini sudah berkali-kali. Jadi, jangan bilang sekali lagi. Nanti bilang lagi, sekali lagi. Besoknya bilang sekali lagi. Kamu bisa berhitung, kagak? Kalau sudah berkali-kali tak sudah dibilang coba sekali lagi. Sok bijaksana. Tapi tak bijaksini. Sekarang coba sekali kali bijak sini. Bisa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun