Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Penggerak, Sekolah Unggulan?

2 Februari 2021   18:10 Diperbarui: 2 Februari 2021   18:15 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merdeka Belajar 7 melahirkan Program Sekolah Penggerak. Tidak semua sekolah akan menjadi sekolah bergerak. Ada tahapannya hingga empat tahun baru seluruh sekolah menjadi sekolah penggerak. 

Kita pernah mengenal sekolah sebagai sekolah unggulan dan sekolah biasa. Sekolah unggulan akan menjadi rebutan orang tua untuk memasukkan anaknya ke sana. Persaingan menjadi begitu sengit di sekolah unggulan. 

Sekolah unggulan biasanya juga menjadi sekolah RSBI atau sekolah berstandar internasional. Sehingga mendapatkan dana tambahan dari pemerintah pusat untuk pengembangan sekolah. Pemda juga memanjakan sekolah unggulan. Sekolah juga diperbolehkan menerima dana dari masyarakat. 

Bisa dibayangkan bagaimana kaya nya sekolah unggulan di masa lalu. Sehingga layak orang tua memperebutkan kursinya walaupun tempat tinggalnya sangat jauh dari sekolah. 

Kastanisasi sekolah itulah yang kemudian memunculkan gugatan dan akhirnya dikabulkan MK. Ada ketidakadilan dalam pemerolehan pendidikan. 

Sekolah sekolah unggulan memang rata rata dihuni orang kaya. Orang yang mampu memberikan pembelajaran tambahan. Les di bimbel. Masih ditambah dengan les privat segala. Sehingga nilai Ujian Nasional pasti lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang cuma mengandalkan belajar di sekolah doang. 

Kemudian muncul aturan penghapusan ujian nasional. Penghapusan nilai ujian nasional sebagai peringkatan masuk sekolah negeri. Sekolah didasarkan pada zonasi. 

Ada penolakan pada awalnya. Kenapa? Karena fasilitas di sekolah unggulan memang jauh berbeda dengan sekolah biasa. Meskipun sudah bukan lagi sekolah unggulan, fasilitas sekolah tetap jauh dari sekolah biasa. 

Kemudian, di merdeka belajar 7 muncul sekolah penggerak. Akankah nasib sekolah penggerak akan seperti nasib sekolah unggulan? 

Jika iya. Artinya memiliki pembiayaan yang berlebihan dari pemerintah pusat, dari pemerintah daerah, dan dari masyarakat pula, maka kemungkinan sekolah penggerak akan menjadi sekolah unggulan bukan hal mustahil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun