Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Umar Bin Khattab Menolak Salat di Gereja

14 Juli 2020   06:18 Diperbarui: 14 Juli 2020   06:06 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut guruku, Umar bin Khattab khawatir jika orang orang Islam nantinya akan menduduki gereja itu dan menjadikannya sebagai Masjid. 

Umar bin Khattab adalah orang paling tegas. Julukan beliau adalah Al Faruq.  Umar tak segan segan menghunus pedang demi kebenaran.

Bahkan, iblis pun akan mencari jalan lain, jika di jalan yang sama sedang berjalan Umar. Ini, menunjukkan bahwa Umar bin Khattab memang manusia tanpa kompromi. 

Akan tetapi, sebagai seorang kholifah, walaupun beliau lebih suka dipanggil sebagai Amirul Mukminin, ternyata kasih sayang hati nya sangat halus.  Semua warga atau umat di daerah kekuasaannya adalah tanggu jawab nya. Sehingga terkenal perkataannya beliau yang merasa akan ditanya oleh Allah jika ada unta yang terperosok di Irak karena kelalaian beliau sebagai pemimpin. 

Dengan umat agama lain pun beliau tak ingin menyakiti hatinya. Tempat ibadah umat lain juga harus dilindungi jika itu berada di dalam daerah kekuasaannya. 

Cerita ini mendadak mendesak desak ingatan saya saat saya membaca berita bahwa Hagia Sophia kembali dijadikan Mesjid.  Hagia Sophia sendiri aslinya bangunan gereja di zaman Romawi. 

Kenapa Erdogan tidak mau belajar dari orang hebat seperti Umar bin Khattab? 

Semoga generasi muda semakin rajin belajar sejarah. Sejarah dari manusia manusia pilihan yang beragama dengan nuraninya yang paling dalam. Tidak menjadikan agama hanya sebagai komoditas politik belaka. 

Agama diturunkan untuk semakin memanusiakan manusia.  Bukan untuk dipolitisasi menjadi jembatan menuju kekuasaan. 

Semoga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun