Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Membaca Islam Jangan Memakai Kacamata FPI

11 Mei 2019   16:28 Diperbarui: 11 Mei 2019   16:33 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Islam hadir di negeri ini tidak dengan perang.  Berbeda dengan Islam di negara negara Timur Tengah. 

Gen damai dalam Islam Indonesia yang selama ini mendapat pujian dari negara lain.   Islam wasathiyah menjadi ciri paling khas di negeri ini. 

Pola penyebaran Islam model Wali Sanga tidak mengubah budaya yang sudah ada. Nilai nilai Islam masuk ke dalam budaya asli. 

Islam yang ada hanyalah Islam yang ramah. 

Lalu,  kekalahan dunia Islam seperti kekalahan Turki Utsmani,  membuat pedih hati umat Islam.   Apalagi kemudian hampir seluruh negara Islam jatuh menjadi negara jajahan. 

Kemarahan akibat kekalahan itu muncul dan membakar.   Tema berikutnya adalah kebangkitan Islam. 

NU dan Muhammadiyah menjadi organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di negeri ini.   Jika dia organisasi ini berada dalam Islam wasathiyah, maka negeri ini akan tetap aman dan nyaman. 

Akan tetapi, kemudian muncul organisasi kemasyarakatan berbasis Islam baru pascareformasi.   Dan geliat baru ini bisa dikatakan lebih bersifat politis.   Parpol baru dengan mengatasnamakan Islam bak cendawan di musim hujan. 

Parpol PKS dan PBB dan dirujuk untuk hal ini.   PPP sendiri seperti bingung.   Sementara PKB dan PAN,  walau berbasis agama tapi rasa nasionalisme lebih kentara. 

Dan FPI seperti ormas rasa parpol.   Nuansa politis nya lebih terasa. Sehingga aktivitas politis lebih terlihat oleh masyarakat. 

Dan pola prilaku FPI tidak lagi seperti NU dan Muhammadiyah.   Sikap keras terhadap "yang lain" Sangat menonjol.  Sehingga mudah terjadi benturan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun