Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Di Jalan Jatiwaringin Raya

17 November 2018   17:15 Diperbarui: 17 November 2018   17:20 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seperti biasa, aku harus solat Magrib di Masjid Asyafiiyah.  Kalau tak solat di situ, pasti hilang, karena sampe rumah udah azan Isya.

Ini dia masalahnya.  Habis solat Magrib, perut terasa lapar buanget.  Deket situ ada nasi uduk bebek.  Aku mampir di situ.

Pas lagi makan, ada laki laki seumuran menghampiri ku.  Aku tak kenal, tapi dia langsung menyebut namaku.

"Saadi?"

Aku pandangi laki laki itu.

"Saadi, kan?" tanya dia lagi.

Aku mengangguk.

"Aku Rosan, temanmu di pesantren dulu."

Aku mulai teringat.  Rosan, anak paling bengal dan akhirnya di keluarkan dari pesantren.

Tak ada yang kebetulan.  Ada apa dengan Rosan?

"Kamu tahu si Jenal kan, Sad?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun