Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki yang Terburu

6 September 2018   08:40 Diperbarui: 6 September 2018   09:28 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki itu berbalik lagi.

Ada apa? Tanya istrinya. Sebetulnya istri lelaki itu sudah tahu persis tabiat lelaki yang sampai saat ini masih dicintainya itu.

Tak ada kata kata yang keluar dari mulut lelaki itu sebagai jawaban.  

Istrinya selalu maklum.  Dan masih yakin kalau apa yang dilakukan suaminya hanya karena dia sedang terburu.

Nah, ini. Kata lelaki itu sambil memegang benda yang dicari nya.

Tadi sudah ibu siapkan di atas kasur, kata istrinya.

Saking senangnya, lelaki itu tak mendengar dan tak menghiraukan kata kata istrinya.

Besok besok jangan terburu, kata istrinya.

Selama ini, aku terburu ya?

Baru saja lelaki itu tersadar.  Selama ini, dirinya memang selalu terburu.  Dan dia tak sadar kalau terburu itu hal biasa.  Apalagi di kota besar seperti Jakarta.  Segalanya terburu.  Siapa pun yang Terburu pasti akan kalah.  Paling tidak, tertinggal.  Dan lelaki itu tak mau tertinggal, apalagi terkalah.

Tak harus terburu kan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun