Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Sendiri yang Telah Membakar Bumi

16 Oktober 2021   07:46 Diperbarui: 16 Oktober 2021   08:04 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: futurelearn.com

Manusia perlu disadarkan, salah satunya dengan menghapus gen penakluk dari zaman primitif, bahwa lingkungan atau bumi secara utuh adalah teman, bukan target penaklukan. Kita membutuhkan falsafah lingkungan yang di dalamnya merangkum ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.

Dalam konteks ini, muatan filosofis terus dibutuhkan bagi membicarakan lingkungan secara kritis, radikal, sampai menyentuh hal yang mendasar dalam hubungannya antara manusia dan lingkungan.

Pemanasan global terus terjadi, suhu bumi meningkat, dan gletser mencair. Jika ini tak bisa dihentikan detik ini, dalam hitungan mundur 30 tahun, sebagian daratan bumi akan lenyap disapu oleh pencairan es di kutub. Dan tanpa sadar kita semua adalah bagian dari penyebabnya.

Kita menyemprotkan emisi gas buang dari kenderaan bermotor tanpa henti, penggunaan energi listrik secara boros, penyebab polusi gas metana yang dihasilkan oleh sampah organik (Indonesia nomor dua terbanyak), konsumsi bensin berlebihan.

Demikian pula, prilaku konsumtif yang menyebabkan seluruh peralatan terus diproduksi yang prosesnya menghasilkan gas rumah kaca, sampah plastik, peralatan rumah tangga yang menghasilkan CFC, dan tentu saja penyempitan hutan. Semua itu adalah pemicu bumi terus memanas. Berlangsung detik per detik oleh lebih dari tujuh miliar manusia.

Ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos dan logos. Oikos berarti rumah. Bumi adalah rumah bersama yang harus kita rawat. Ada garis singgung antara kebutuhan untuk bertahan hidup yang tata caranya justru ironis. Kita bertahan hidup dengan cara membakar rumah bersama, di mana tidak ada lagi rumah selain ini. ~mnt

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun