Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sungai Waktu

18 Mei 2020   10:00 Diperbarui: 18 Mei 2020   13:45 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alquran lebih selalu paralel dengan sains. Bahwa waktu adalah relativitas. Jangankan hari ini dan setelah kiamat, antarplanet saja _karena sedemikian kecilnya dapat disebut sebagai antardebu kosmik_ konsep waktu telah berbeda.

Masa 25 tahun di bumi hanya dihitung selama satu bulan enam hari di Pluto, tapi di Merkurius mencapai 103 tahun lewat enam bulan. Satu tahun di Mars lamanya sama dengan 687 hari atau 1,88 tahun bagi Bumi. Satu tahun di Saturnus durasinya sama dengan 29 tahun 5 bulan. Lalu satu hari di Venus lamanya adalah 243 hari waktu Bumi.

Demikian seterusnya dan seterusnya, belum lagi bila kita menghitungnya dari tata surya matahari (bintang) lain. Bagaimana dengan galaksi lain, Andromeda, Black Eye, Centaurus dan seakan nirbatas sampai miliaran yang di antaranya berjarak miliaran tahun cahaya pula.

Kecepatan adalah jarak dibagi waktu dan menurut Albert Einstein, setelah sejajar dengan kecepatan cahaya, itu akan menjadi kecepatan yang terakhir. Suatu kecepatan yang setara dengan gerak malaikat. Melewati satu perjalanan relativistik menunggangi cahaya maka di sana jarum jam akan berhenti.

Einstein memungkinkan, dalam beberapa jam perjalanan antariksa maha cepat, seseorang akan kembali ke bumi dan terheran melihat orang-orang yang ditinggalkan telah menua.

Kita telah lama dihanyutkan di sungai waktu. Tebing itu telah dekat atau menunda, tidak lebih penting daripada menambal lubang-lubang dari sisa kerikil doa. Sebab kematian bukan hanya pencapaian, namun juga akumulasi pengalaman otentik manusia. Kita perlu menyusun penuh puzzle yang tertunda.

Ketika tebing waktu menjelma menjadi musang malam yang mengendap-endap, katakan saja: aku adalah bayi Pluto yang sedang berproses menjadi versi terbaikku. I am becoming the best version of my self. ~MNT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun