Partai politik atau parpol mestilah hanya mesin yang berfungsi memproduksi dan merekomendasikan anak-anak bangsa terbaik untuk dipekerjakan ke dalam negara. Bila parpol gagal melakukan hal ini, eksistensinya mesti dipertanyakan, ditiadakan bahkan dihukum.
Parpol harus bisa menggeser kuadrannya sebagai bagian dari solusi utopia, bukan malah menggelayut pada puncak kekuasaan dan susunan akrobat kabinet serta lembaga tinggi sepanjang periode. Parpol lebih tepat difungsikan sebagai roket pendorong dan segera lepas, ketika pesawat ruang angkasa sudah melewati atmosfer.
Presiden dan jabatan eksekutif di bawahnya yang terpilih secara elektoral, hendaklah dibatasi hanya satu periode, karena hampir semua petahana, akan menggerakkan sumber kapital dan unit-unit dalam negara sebagai alat mempertahankan kekuasaannya, dan proses demokrasi tidak akan mungkin bisa berjalan adil (fair play) sebanyak apapun narasi karut yang ditumpuk untuk membantah fakta ini.
Negara ilmiah juga bisa dijalankan dengan autopilot. Secara logika, sistem dalam suatu negara dapat berjalan tanpa adanya kehadiran pemimpin. Autopilot lebih dikenal sebagai sistem navigasi, mekanikal, elektrikal, atau hidrolik yang memandu sebuah kendaraan tanpa campur tangan dari manusia.
Bila negara sudah memiliki cetak biru dan hanya dikelola oleh manusia-manusia bermartabat dan profesional, tidak akan jadi soal apakah kemudian presiden atau bupati hanya ditugasi sebagai pembaca teks pidato atau penggunting pita.
Bila kita melompat jauh ke depan, 100 bahkan 50 tahun lagi, sistem alogoritma lah yang berada di puncak peradaban. Pidato-pidato, orasi retoris, dan debat panggung televisi oleh mulut-mulut politisi dari spesies manusia segera dibekap dan digantikan oleh sistem otomasi yang presisi dan efektif serta jauh dari kata salah secara Negara Ilmiah.
Negarawan dan Perdana Menteri dari Jerman Otto Von Bismarck (1815-1898) pernah berujar, jangan pernah mempercayai apa pun dalam politik sampai hal itu resmi diingkari. ~MNT