Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kematian Hitam Feodalisme

15 April 2019   14:56 Diperbarui: 16 April 2019   06:40 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pengertian yang asli, struktur ini disematkan oleh sejarawan pada sistem politik di Eropa pada Abad Pertengahan, yang menempatkan kalangan kesatria dan kelas bangsawan lainnya (vassal) sebagai penguasa kawasan atau hak tertentu (disebut fief atau, dalam bahasa Latin, feodum) yang ditunjuk oleh monarki (biasanya raja atau lord).

Rakyat juga perlu disadarkan bahwa kadang-kadang ilusi nasionalisme yang memiliki tugas mulia, landasan logikanya dibelokkan oleh para politisi, sampai rakyat tidak mampu membedakan mana kepentingan negara yang hakiki dan mana kepentingan politisi yang sedang berkuasa di dalam sistem negara.

Bangsa Indonesia tradisionalis yang telah turun temurun pernah berada dalam budaya feodalisme tampak kesulitan memindahkan kuadran berpikirnya dari keturunan jelata di masa lalu, menjadi rakyat demokratik modern yang punya nilai tawar seperti petani Inggris dalam kisah The Black Death.

Dalam 2.000 tahun gen-gen feodalisme yang menancap kuat di tubuh manusia bumi menciptakan sistem algoritma, salah satunya seperti gerak refleks dari alam bawah sadar untuk membungkuk di hadapan petinggi yang digaji rakyat. Padahal kita telah sepakat untuk mendirikan negara demokrasi.

Dalam sistem demokrasi yang dirancang di Athena kuno, senat dan pemimpin adalah petugas, yang sewaktu-waktu siap dihadirkan oleh sidang rakyat di Acropolis atau dipecat untuk digantikan dengan petugas yang lain.

Kita memang tidak mesti sedemokrasi itu, tapi paling tidak sebagai pengingat bahwa feodalisme dan demokrasi adalah musuh bebuyutan. Jangan coba-coba dikawinkan. ~MNT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun