Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Antara Mahatma, Mandela dan Mahathir

12 Mei 2018   11:52 Diperbarui: 6 Juli 2018   17:08 2598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahathir Mohamad| Foto: Moh Rasfad

Kini Mahathir adalah Kepala Negara paling tua di dunia menyusul mundurnya Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe pada usia 93 tahun. Di belakangnya ada Ratu Inggris Elizabeth (91 tahun), Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi (91 tahun), Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah (88 tahun), Presiden Kuba, Raul Castro (86 tahun) dan sebut saja yang lainnya.

Apa kata Benjamin Franklin, orang-orang yang bisa mencintai secara mendalam, tidak akan pernah tua. Mungkin mereka meninggal dalam usia tua, tapi jiwa mereka tetap muda. Dari itu, orang-orang tua yang tetap menjadi bintang hingga kepada tarikan nafas terakhirnya jangan pernah dilepas untuk panutan kita. Mereka adalah telaga inspirasi dunia.

Usia memang milik Tuhan, tapi kita selalu punya pilihan untuk tidak mati sebelum mati. Bahkan sebagai bagian dari ikhtiar manusia, angka harapan hidup dapat direkayasa dan bukan menjadi kebetulan semata. Pada laman Mediacology misalnya, terdapat catatan angka harapan hidup tertinggi di dunia secara berturut adalah Jepang (87,2 tahun), Swiss (83,4 tahun), Singapura (83,1 tahun), Australia dan Spanyol (82,6) tahun.

Di kelima negara tersebut terdapat fakta tentang penyebab mereka tidak mati muda di antaranya oleh faktor gaya hidup kolektif, lingkungan, pola diet dan tentu saja ketenteraman jiwa dan cinta sebagaimana disebutkan Franklin.

Berbicara ke masa depan, melalui rekayasa sains, manusia akan menabrak hukum alam lewat serangkaian tindakan cerdas untuk memanipulasi kehidupan. Gen-gen paling cerdas dan terkuat akan dikumpulkan dalam satu tubuh melalui rekayasa cyborg. Dengannya akan tercipta manusia super. 

Pada 2050 sebagian kecil manusia sudah menjadi a-mortal. Di dalam tubuhnya ditanamkan robot-robot nano atau supermikro yang akan menghancurkan semua jenis penyakit dan apapun yang dapat menyebabkan kematian. Memungkinkan manusia hidup terus menerus, kecuali terjadi kecelakaan fatal yang merusak organ.

Usia mutlak milik Tuhan, tapi Tuhan akan membuat alasan pembenaran bagi mereka yang usianya dipanjangkan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan untuk memanjang umur nabi Adam sampai 1.000 tahun. Silakan berikhtiar untuk memiliki umur panjang, dan mulailah belajar musik seperti Socrates. Sebagai misal. ***

Muhammad Natsir Tahar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun