Mohon tunggu...
m nabiel
m nabiel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Merupakan mahasiswa aktif semester 2 di Universitas Airlangga yang selalu tertarik beraktivitas dan bergerak.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Indonesia "Mager" Berjalan

21 Mei 2023   22:25 Diperbarui: 21 Mei 2023   22:46 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia ‘Mager’ Berjalan

Penulis : M. Nabiel Firdausi, Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kedokteran 2022

“Dalam sebuah penelitian di Universitas Stanford, Amerika Serikat. Indonesia merupakan negara ke 46 dari 46 negara dalam jumlah langkah kaki per hari. Kita berada dibawah persis dari negara tetangga kita, Filipina dan Malaysia.”

Kemajuan teknologi sudah sangat tidak bisa kita hindari. Semua kegiatan manusia sekarang menjadi jauh lebih mudah dan hemat energi. Namun, sebagai makhluk ciptaan yang didesain untuk sering mengeluarkan energi, tubuh manusia akan mengalami gangguan apabila tidak sering digunakan beraktivitas. Hal ini juga disampaikan tokoh medis yunani kuno Hippocrates,

“All parts of the body which have a function, if used in moderation and exercised in labours in which each is accustomed, become thereby healthy, well-developed and age more slowly, but if unused and left idle they become liable to disease, defective in growth, and age quickly.”

Pernyataan dari Hippocrates tersebut didukung oleh data WHO 2021 yang mengatakan bahwa, “aktivitas fisik adalah salah satu faktor risiko utama untuk kematian penyakit tidak menular. Orang yang kurang aktif memiliki risiko kematian 20% lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang cukup aktif.”

Jalan Sebagai Ikhtiar Memenuhi Aktivitas Fisik Paling Sederhana

Aktivitas fisik di Indonesia sayangnya belum menjadi rutinitas dari masyarakat. Hal ini didukung oleh riset dari kementerian kesehatan pada tahun 2019 yang menyatakan bahwa kurangnya aktivitas fisik di atas umur 10 tahun di Indonesia naik 7,4% dari 26,1% di tahun 2013 menjadi 33,5% di tahun 2018. Minimnya aktivitas fisik di Indonesia tentunya akan berdampak kepada kesehatan kita. Data dari menteri kesehatan pada jumlah penderita penyakit tidak menular di Indonesia banyak yang meningkat, seperti penyakit stoke (yang prevalensinya naik 56% di 5 tahun 2013-1018), penyakit jantung (penderitanya mencapai 2.784.064 individu di Indonesia), dan penyakit-penyakit lainnya. (Kemkes riset 2013-2018).

Kalau kita lihat dari keseharian aktivitas manusia, sebenarnya ada aktivitas fisik yang sangat murah dan tidak memakan banyak biaya. Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga drg. Kartina Rustandi M.Kes mengatakan, “Jalan kaki salah satu aktivitas fisik yang murah dan mudah dilakukan, semua kegiatan aktivitas fisik mudah dilakukan tanpa buaya mahal, yang penting mau, kalau ingin hasilnya baik berdampak harus teratur,” (Kemkes 2019). Sayangnya, masyarakat Indonesia masih sangat minim minatnya dalam berjalan.
Dalam sebuah penelitian di Universitas Stanford, Amerika Serikat. Indonesia merupakan negara ke 46 dari 46 negara dalam jumlah langkah kaki per hari. Kita berada dibawah persis dari negara tetangga kita, Filipina dan Malaysia. Bahkan, negara kita sangat tertinggal jauh dari negara yang tidak jauh letaknya dari negara kita yakni Singapura. Negara Singapura memiliki peringkat 9 dari 46 negara dalam langkah kaki per harinya. Indonesia hanya mencetak rata-rata langkah kaki sebanyak 3531 langkah per hari. Sedangkan rata-rata berjalan di seluruh dunia adalah 4961 langkah.   

Kemkes
Kemkes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun