LCOM (Lack of Cohesion in Methods): Mengukur kohesi dalam kelas.
CBO (Coupling Between Objects): Mengukur jumlah kelas lain yang digunakan oleh sebuah kelas.
DIT (Depth of Inheritance Tree): Mengukur kedalaman pewarisan dari suatu kelas.
WMC (Weighted Methods per Class): Jumlah metode dalam kelas dikalikan dengan kompleksitas masing-masing.
RFC (Response for a Class): Jumlah metode yang bisa dipanggil oleh suatu kelas.
Metrik-metrik ini membantu tim pengembang mengenali titik-titik lemah dalam desain sebelum sistem tumbuh menjadi terlalu kompleks.
Pendekatan Evaluasi: Manual vs Otomatis
Evaluasi kualitas desain bisa dilakukan secara:
Manual, melalui design review dan diskusi arsitektur oleh tim teknis.
Otomatis, menggunakan alat bantu seperti SonarQube, Designite, atau Structure101 yang secara real-time menganalisis struktur kode.
Studi oleh Marinescu (2004) menyarankan kombinasi keduanya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan objektif.
Studi Kasus Singkat: Sistem Perbankan
Dalam sebuah penelitian tahun 2020 (Journal of Systems and Software), evaluasi desain diterapkan pada sistem perbankan berbasis Java. Dengan menggunakan metrik desain OO, ditemukan bahwa kelas-kelas yang memiliki nilai LCOM dan CBO tinggi cenderung mengalami lebih banyak bug. Setelah dilakukan refactoring berbasis hasil evaluasi tersebut, performa dan keandalan sistem meningkat signifikan.