KELUARGA BERENCANA : ANTARA MANFAAT DAN RISIKO BAGI KESEHATAN REPRODUKSI
M. KAYSAN NAUFAL AKBAR / 191251130
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kegiatan pengabdian masyarakat melalui Pelayanan Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan KB dalam mengatur jarak kelahiran. Keluarga Berencana merupakan suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval kehamilan, mengontrol waktu serta kelahiran dalam hubungan suami istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Dengan demikian, KB berperan penting dalam mendukung kesejahteraan keluarga dan pencapaian kualitas hidup yang lebih baik.
Keluarga Berencana juga dapat dipahami sebagai upaya menjarangkan atau merencanakan jumlah serta jarak kehamilan melalui penggunaan alat kontrasepsi (Manuaba, 2016). Namun, efektivitas penggunaan KB sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kontrasepsi itu sendiri. Akseptor dengan pengetahuan yang kurang memadai sering kali menghadapi ketidakefektifan dalam pemilihan maupun penggunaan alat kontrasepsi, sehingga tujuan KB tidak tercapai secara optimal. Oleh karena itu, edukasi mengenai jenis, cara penggunaan, serta dampak dari masing-masing alat kontrasepsi menjadi hal yang sangat penting.
Selain itu, program Keluarga Berencana juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan jumlah anak yang terencana, keluarga dapat lebih fokus dalam memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan gizi anak, sehingga kualitas generasi penerus menjadi lebih baik. Di sisi lain, pengendalian jumlah penduduk melalui KB juga dapat membantu pemerintah dalam mengatur distribusi sumber daya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara lebih merata. Dengan demikian, manfaat KB tidak hanya dirasakan oleh individu dan keluarga, tetapi juga oleh masyarakat dan negara secara keseluruhan.
Jika dilihat dari sisi kesehatan, KB memiliki dua sisi, yakni manfaat positif dan juga risiko negatif. Dari sisi positif, KB dapat membantu menurunkan risiko kehamilan berisiko tinggi, mengurangi angka kematian ibu dan bayi, serta menjaga kesehatan organ reproduksi dengan memberi waktu bagi tubuh untuk pulih setelah melahirkan. Selain itu, KB juga memberi keuntungan psikologis, karena pasangan tidak perlu cemas dengan kehamilan yang tidak direncanakan dan dapat lebih fokus dalam mengasuh anak
Namun, KB juga bisa menimbulkan dampak negatif bila tidak digunakan dengan tepat. Kontrasepsi hormonal, seperti pil, suntik, atau implan, sering menimbulkan efek samping berupa peningkatan berat badan, gangguan siklus menstruasi, sakit kepala, bahkan perubahan suasana hati. Sementara itu, kontrasepsi non-hormonal, seperti IUD, bisa menyebabkan nyeri perut atau risiko infeksi jika tidak dipasang dengan benar. Tidak jarang pula, penggunaan kontrasepsi menimbulkan rasa tidak nyaman secara psikologis bagi sebagian orang.
Dengan demikian, meskipun KB memberikan manfaat besar dalam menjaga kesehatan ibu, bayi, dan keluarga secara keseluruhan, tetap ada tantangan yang perlu diantisipasi. Penyuluhan yang menyeluruh, konseling yang baik, dan pendampingan dari tenaga kesehatan sangat dibutuhkan agar masyarakat bisa memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi fisik maupun kebutuhan mereka.
KATA KUNCI : Akseptor , Edukasi, Kesehatan, Kontrasepsi, Reproduksi