Mohon tunggu...
Melina Kurniawan
Melina Kurniawan Mohon Tunggu... -

Seorang ibu rumah tangga dengan satu anak dan satu suami tentunya :) senang baca beragam jenis bacaan dan berusaha produktif menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Baby Shower: Acara Tujuh Bulanan Ala Amerika

20 Januari 2011   22:28 Diperbarui: 4 April 2017   17:48 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="" align="alignleft" width="320" caption="baby shower (from babyshoweravenue.com)"][/caption] Acara tujuh bulanan adalah tradisi yang sudah lama melekat dalam budaya kita. Pada saat kehamilan memasuki bulan ke tujuh, maka dilakukan lah ritual adat yang tujuannya adalah agar persalinan si ibu lancar dan bayi yang dilahirkan selamat. Saya sendiri kurang hafal apa saja yang dilakukan dalam acara tujuh bulanan. Yang paling diingat adalah bagi-bagi rujaknya. Kita harus membuat uang-uangan dari genteng untuk 'membeli' rujak dari yang sedang tujuh bulanan itu. Kini sebagian orang sudah tidak melaksanakan tradisi tujuh bulanan lagi. Setahu saya, bagi orang muslim acara ini kini diganti dengan acara empat bulanan. Hal ini dilakukan berdasarkan rujukan dalam agama bahwa pada usia kehamilan  empat bulan lah Allah meniupkan ruh ke dalam tubuh bayi. Acaranya pun menjadi lebih religius. Ayat-ayat suci Al-Quran dilantunkan untuk mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi bayi dan ibunya. Setelah hijrah ke Amerika, saya pun menemukan tradisi semacam tujuh bulanan dilakukan untuk calon ibu yang sedang menantikan kelahiran anaknya. Acara ini bernama 'baby shower'. Awalnya saya bingung dengan maksud acara ini. 'Shower' itu kan artinya mandi, masa mau mandiin bayi? pikir saya waktu itu. Ternyata maksud 'baby shower' ini adalah semacam pesta kecil untuk calon ibu dan bayi dalam kandungannya dan setiap tamunya datang membawa hadiah. Jadi seolah-olah, ibu dan si jabang bayi 'bermandikan' hadiah-hadiah yang diberikan oleh tamu-tamu tersebut. Tradisi 'baby shower' ini dimulai pada abad ke 18 di Jerman. Saat itu, acara 'baby shower' hanya dilakukan untuk menyambut anak pertama. Awalnya acara ini hanya lah berupa pesta minum teh yang dihadiri oleh kaum wanita saja. Para wanita yang sudah memiliki anak akan memberikan semacam wejangan untuk calon ibu. Namun seiring waktu, 'baby shower' kini dilakukan untuk menyambut setiap kelahiran anak dan laki-laki pun bisa menjadi tamunya. Berbeda dengan acara tujuh bulanan atau empat bulanan yang diselenggarakan oleh pihak keluarga, 'baby shower' diadakan justru oleh teman atau sahabat sang calon ibu. Bila calon ibu sendiri atau pihak keluarga yang mengadakan acara ini, hal itu akan dianggap tidak pantas karena kesannya mengharapkan hadiah. Tempat acara dilangsungkan juga bisa dimana saja, tergantung kepada sang 'organizer'. Acara bisa diadakan di rumah, di restoran, atau kalau cuaca memungkinkan bisa dilakukan di taman. Acara biasanya dimulai dengan ngobrol-ngobrol dan makan makanan ringan. Setelah itu, pemandu acara akan memulai permainan. Pada acara 'baby shower' yang pernah saya hadiri, permainan yang dilakukan adalah main tebak nama barang. Pemandu acara memperlihatkan sekumpulan barang kebutuhan bayi dan kita diminta menuliskan nama-namanya. Yang berhasil menjawab dengan lengkap akan diberi hadiah. Tamu yang menghadiri acara waktu itu berasal dari berbagai negara. Ada yang dari Brazil, Perancis, Arab, dan Amerika sendiri. Sehingga akhirnya, setiap orang diminta untuk menyebutkan nama barang dalam bahasanya masing-masing. Ini menarik bagi saya, karena melalui acara itu baru saya tahu kalau kata sabun ternyata berasal dari bahasa arab. [caption id="" align="alignright" width="143" caption="buka kado (sumber:www.savvy-baby-gear.com)"][/caption] Acara puncaknya adalah buka kado. Sang calon ibu akan didaulat untuk duduk di dekat kumpulan kadonya dan membukanya satu persatu. Berbeda dengan tradisi kita yang mana kado akan dibuka di rumah. Di akhir acara, calon ibu akan pulang dengan membawa berbagai hadiah tersebut. Ini lah salah satu alasan kenapa calon ibu di Amerika biasanya belum akan berbelanja sebelum 'baby shower' dilaksanakan. Calon ibu khawatir akan menghabiskan uang pada barang yang ternyata nantinya akan dia dapatkan juga dari 'baby shower'. Saya pribadi tidak mengadakan acara empat bulanan atau pun tujuh bulanan saat usia kehamilan semakin menua. Pun acara 'baby shower' yang khas para bule itu. Namun, setelah si kecil dilahirkan, teman-teman berdatangan dengan membawa segala bentuk hadiah teruntuk si kecil yang baru dilahirkan. Bahkan ada teman dari negara bagian lain yang sengaja mengirimkan hadiah dan juga datang langsung mengunjungi kami di negara bagian Iowa ini. Acara dan tradisi mungkin tak sempat terlaksanakan. Namun intinya tetap terwujud, yaitu kasih dan kepedulian kepada keluarga kecil yang baru saja melengkapi kebahagiaannya dengan hadirnya si buah hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun