Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Citizen Scientist

M. Jojo Rahardjo is a prolific writer and the founder of Mindset Emas, a neuroscience-based mental health initiative. Since 2015, he has produced hundreds of articles, videos, and infographics, driven by a deep interest in technology, science, and the human mind. More info: https://linkedin.com/in/m-jojo-rahardjo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agenda Tersembunyi di Pulau Galang?

12 Agustus 2025   10:00 Diperbarui: 27 Agustus 2025   19:14 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Rencana Pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Prabowo, untuk merawat 2.000 korban perang Gaza di Pulau Galang adalah langkah ambisius, terkesan humanis, namun menimbulkan sejumlah tanya: apakah ada agenda tersembunyi?


Mari kita amati beberapa hal positif dari rencana itu:


1. Citra kemanusiaan Indonesia dapat terangkat di mata internasional. Langkah ini menunjukkan solidaritas aktif terhadap penderitaan rakyat Palestina.
2. Pulau Galang punya rekam jejak sejarah kemanusiaan, sejak kamp pengungsi Vietnam tahun 1979 hingga RS Darurat COVID-19, menjadikannya simbol empati dan bantuan internasional.
3. Fasilitas yang sudah ada, seperti rumah sakit dan infrastruktur karantina bisa dimanfaatkan kembali.


Namun, ada juga beberapa hal negatif:


1. Efisiensi dan risiko medis: Seperti dikatakan oleh Prof. Siti Mutiah, memindahkan pasien yang sakit parah dari Gaza ke Indonesia (ribuan kilometer jauhnya) malah berisiko memperparah kondisi medis. Transportasi bukan hanya jauh, tapi juga kompleks secara logistik dan biaya.
2. Isu politik dan persepsi internasional: Di tengah narasi global soal "pengusiran warga Gaza" atau "pengosongan Gaza", meskipun pemerintah menyatakan ini hanya sementara,  namun tetap ada kekhawatiran bahwa ini bisa dimanfaatkan secara politik oleh pihak-pihak tertentu. Israel & Amerika tentu diuntungkan oleh rencana Prabowo ini.
3. Prioritas nasional: Dalam konteks keterbatasan fasilitas kesehatan di dalam negeri dan tingginya jumlah pasien miskin Indonesia sendiri yang belum tertangani secara maksimal, publik berhak bertanya apakah ini prioritas yang tepat saat ini. Apalagi nasih banyak orang miskin di Indonesia yang kurang gizi.
4. Risiko keamanan dan integrasi sosial: Jika perawatan berlangsung lama, akan muncul tantangan baru terkait pengamanan, dukungan logistik, dan potensi konflik sosial dengan warga lokal, meskipun jumlahnya hanya 2.000. Eh, itu jumlah yang tidak sedikit. Apalagi, jika kesehatan mental para "tamu" ini tidak ditangani dengan baik. Jangan pernah lupa ini: mereka datang dari wilayah konflik yang panjang dan gila. Sudah pasti kesehatan mental mereka dalam kondisi rusak.


==0==


Rencana ini patut diapresiasi dari sisi kemanusiaan, namun perlu transparansi, studi kelayakan yang matang, serta komunikasi publik yang baik agar tidak menimbulkan spekulasi liar atau resistensi sosial. Daripada membawa korban ke Indonesia, mungkin bantuan kesehatan di perbatasan Rafah atau melalui negara-negara tetangga Palestina bisa jauh lebih efektif dan minim risiko.

Jangan lupa ini: Kesehatan mental di Indonesia masih merupakan persoalan yang belum tertangani dengan baik. Tidak hanya itu, Indonesia juga masih memiliki persoalan besar, seperti kecerdasan, kemiskinan, dan korupsi yang menggila. Memboyong 2.000 warga Gaza ke pulau Galang tentu akan menambah beban bagi Indonesia, sementara itu masih ada cara lain untuk membantu warga Gaza.

M. Jojo Rahardjo

Satu-satunya sejak 2015 yang telah menulis ratusan artikel, video, infografis seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun