Refleksi spiritual dan homili-homili Paus Fransiskus secara konsisten mencerminkan tiga keyakinan kuat yang berakar dari mukjizat ini:
1. Ekaristi adalah kehadiran hidup Kristus, diberikan untuk menyembuhkan dan memberi makan dunia yang terluka.
2. Kristus hadir dalam kesederhanaan dan keheningan-bukan dalam kemegahan.
3. Para imam harus menjadi gembala yang dengan lembut menuntun umat ke altar, terutama mereka yang tersesat dan miskin.
Ketika Paus Fransiskus naik ke Takhta Santo Petrus (menjadi Paus) pada tahun 2013, mukjizat ini menjadi benang halus yang mewarnai seluruh pelayanannya. Tekanan beliau pada kerendahan hati dalam Ekaristi, adorasi yang sering, dan belas kasih sakramental semuanya dapat ditelusuri kembali ke Buenos Aires, 1996.
Kristus di Tengah Kita
Mukjizat Buenos Aires mungkin tidak menjadi berita utama dunia pada masanya, tetapi dampaknya tak terbantahkan. Peristiwa ini secara diam-diam mengonfirmasi kebenaran yang selalu diimani oleh Gereja: bahwa Kristus sungguh hadir, sepenuhnya dan dengan kasih, dalam Ekaristi. Ia membangunkan sebuah kota, memperbarui seorang gembala, dan terus menginspirasi iman di seluruh dunia.
Bagi Paus Fransiskus, peristiwa ini bukanlah sekadar kenangan-melainkan pesan. Ekaristi bukan hanya ritual. Ia adalah perjumpaan dengan Kristus yang hidup. Dan terkadang, saat hati mulai meragukan, Tuhan menerobos masuk dengan lembut-bahkan lewat hosti kecil yang berubah menjadi jantung.
M. Jojo Rahardjo
https://reasontobelieve.com.au/eucharistic-miracle-of-buenos-aires-1996/
https://www.magiscenter.com/blog/the-eucharistic-miracle-pope-francis