Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Genomics dan Masa Depan Manusia

17 Juni 2022   12:25 Diperbarui: 19 Juli 2023   11:48 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Goodreads.com

(Resensi Buku)
Judul buku: "$1,000 Genome: The Revolution in DNA Sequencing and the New Era of Personalized Medicine"
Tahun: 2010
Penulis: Kevin Davies
Penerbit: Free Press
Jumlah halaman: 352

Anda pasti pernah dengar kata-kata ini: genetic engineering, DNA, gene, genome, genomics? Anda juga pasti pernah dengar bahwa genomics adalah salah satu industri yang bakal marak di masa depan, seperti industri lainnya: AI, Internet of Things, Big Data, E-learning, Cyber Security, Renewable Energy, Blockchain Technology, 3D Printing, dan lain-lain.

Genomics sendiri diprediksi bakal menjadi industri bernilai lebih dari 20 miliar dollar di tahun 2022 sekarang ini (klik di sini). Genomics berkembang dalam 2 dekade terakhir, karena teknologi komputer telah semakin cepat dan kuat untuk mendukung genome sequencing.

Apa itu genome sequencing?

Buku yang berjudul "$1,000 Genome: The Revolution in DNA Sequencing and the New Era of Personalized Medicine" akan menjawab setidaknya 2 pertanyaan besar di era industrial revolution 4.0 sekarang ini: 

1. Mungkinkah manusia hidup lebih dari 100 tahun dan tetap sehat saja, bahkan tetap produktif? 

2. Mungkinkah menciptakan manusia unggul dalam hal kecerdasan?

Dulu sebelum komputer berkembang semakin kuat dan cepat, genome sequencing terhambat dalam soal memproses data yang begitu besar dari seorang manusia saja, apalagi memproses data dari sebagian besar manusia (yang dianggap mewakili tiap etnis atau tiap kelompok) di muka bumi ini. Padahal kita butuh untuk mengetahui semua informasi yang ada dalam DNA manusia untuk mengembangkan cara mendiagnosa penyakit, mengembangkan cara pengobatan penyakit, bahkan juga memprediksi dan mencegah penyakit sejak pertama kali seorang bayi dilahirkan.

Tidak itu saja, informasi yang diperoleh dari DNA itu juga diperlukan agar kita bisa menghadapi (mengkoreksi) berbagai tantangan dari kecenderungan manusia seperti salah satunya mudah menjadi stres atau depresi. Kita semua tahu stres atau depresi menghambat kita untuk menjadi lebih cerdas, produktif, kompetitif atau menghambat kita untuk menjadi lebih unggul dari yang lainnya.

Judul buku ini yang menggunakan angka $1,000 dimaksudkan untuk menunjukkan, bahwa biaya untuk genome sequencing untuk satu orang hanya sekitar $1,000 saja. Tentu di tahun-tahun mendatang biaya ini akan semakin turun lagi.

Buku ini ditulis oleh Kevin Davies yang telah mengunjungi pusat-pusat genomics research di berbagai tempat di seluruh dunia dalam beberapa tahun. Ia seorang penulis 4 buku laris yang semuanya berkaitan dengan genetika. Buku terakhirnya adalah "Editing Humanity" yang terbit tahun 2020 lalu. Ia adalah executive editor dari The CRISPR Journal. Sebagaimana kita tahu CRISPR merupakan sebuah teknologi dalam rekayasa genetika yang mendapat nobel prize di tahun 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun