Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Meneruskan Perjuangan Para Pahlawan Kemerdekaan?

3 Agustus 2021   19:39 Diperbarui: 4 Agustus 2021   14:35 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA

Bulan Agustus saat yang tepat bagi kita semua untuk merenungkan kembali apa arti proklamasi kemerdekaan RI.

Kita tahu, Indonesia adalah negeri yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Namun tak banyak yang tahu, bahwa Indonesia sebenarnya dikepung oleh banyak bencana alam. Menurut para ahli bencana: 1) Bencana yang paling sering terjadi adalah bencana banjir dan longsor. Bencana ini terjadi sporadis di berbagai tempat. 2) Indonesia juga rawan bencana penyakit, seperti wabah DB, HIV dan yang sekarang sedang terjadi adalah pandemi COVID-19. 3) Bencana gunung meletus. 4) Bencana gempa dan tsunami karena pergerakan lempeng tektonik dan sesar.

Untuk yang terakhir terutama, yaitu bencana gempa dan tsunami sudah ada peta bencana yang dibuat oleh para ahli geologi dan ahli mitigasi bencana. Gempa dan tsunami Aceh dan Sulawesi Tengah sudah dihitung sebelumnya oleh para ahli, meski mereka tak bisa menentukan tahun terjadinya. Sayangnya tak banyak yang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk membuat mitigasi bencananya. Akibatnya korban luka & tewas terlalu banyak dan kerugian materi tak bisa dikurangi.

Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatra bagian selatan menurut para ahli geologi dan ahli mitigasi bencana terancam gempa besar dan tsunami besar yang berasal dari Sunda Megathrust (akibat dari pergerakan lempeng tektonik). Bahkan kepala BMKG juga pernah ikut memperingatkan soal ancaman ini, karena skala bencananya sangat besar. Silakan Google mengenai ini.

Sejak bulan September 2018 lalu, yaitu sejak gempa besar dan tsunami besar di Sulawesi Tengah, saya disebut sebagai seorang ahli gempa oleh beberapa media. Metro TV dua kali mewancarai saya melalui telepon dan langsung di studionya. Itu semua gara-gara puluhan tulisan saya sepanjang 2016-2018 tentang geologi, gempa, tsunami dan mitigasi bencana. Saya saat itu bekerja sebagai periset dan penulis untuk sebuah ekspedisi yang bertujuan untuk memperingatkan pemerintah dan masyarakat Sulawesi Tengah tentang ancaman gempa dan tsunami besar. Sayangnya sebelum ekspedisi tuntas, bencana besar itu sudah terjadi.

Sekarang saya sudah tak berada dalam ekspedisi itu lagi, dan sekarang saya sibuk mempromosikan kesehatan (tubuh & mental). Tentu apa yang saya kerjakan ini cocok dengan situasi Indonesia yang setiap saat bisa berubah menjadi bencana. Itu belum termasuk bencana sosial. Bahkan cocok pula pada situasi pandemi sekarang ini. Promosi ini sudah saya lakukan sejak tahun 2015 lalu dengan cara menulis (lebih dari 300 artikel) tentang berbagai riset sains seputar memaksimalkan fungsi otak dan kaitannya dengan kesehatan, kecerdasan, produktivitas, hingga altruism. Saya bahkah sudah membuat lebih dari 100 videos dan 3 ebooks. Juga saya menjadi pembicara di beberapa diskusi online selama pandemi ini yang berkaitan dengan itu.

Sekarang saya mulai sibuk menyelenggarakan sendiri diskusi online untuk mempromosikan lebih gencar apa yang saya sebut di atas. Ini diskusi online yang baru-baru ini saya selenggarakan: https://membangunpositivity.com/index.php/2021/08/03/diskusi-online-meditasi-di-masa-pandemi-untuk-apa/

Ini latar belakang diskusi onlin yang saya selenggarakan: Sejak awal pandemi, WHO dan berbagai lembaga kesehatan di mana-mana sudah meneliti dan memperingatkan tentang munculnya gelombang stress akibat pandemi COVID-19. Dijelaskan pula mengapa.

Siapapun kita, tua-muda, miskin-kaya, laki laki-perempuan, apa pun profesinya, tingkat pendidikannya, tingkat ekonominya, semua dapat terkena gelombang stress ini. Sayangnya, peringatan ini tidak cukup menyadarkan banyak orang. Ada yang abai, ada juga yang tidak sadar dirinya mengalami stres, dan ada yang tidak percaya dirinya dapat mengalami stres.

Padahal stres merusak immune system yang paling kita butuhkan agar kuat saat terinveksi COVID-19. Tanpa immune system yang kuat, maka kesehatan tubuh kita pun mudah sekali terganggu.

Stres atau keluarnya hormon cortisol yang tidak terkontrol, akan menurunkan fungsi otak yang juga berarti menurunkan kesehatan mental. Gejalanya adalah kecerdasan menurun, kejernihan berpikir (kewarasan) menurun, mudah curiga, mudah berpikir negatif pada orang lain, mudah terlibat pertengkaran, lebih suka membangkang, cemas tak beralasan, merasa tak bertenaga, atau malas melakukan apa pun, kehilangan motivasi dalam belajar atau bekerja, produktivitas menurun, kehilangan kecenderungan untuk membantu orang lain, dan lain-lain. Termasuk juga turunnya immune system yang membuat kita mudah terkena penyakit.

Gejala dari turunnya fungsi otak bisa terlihat pada mereka yang menjadi politisi atau wakil rakyat, juga pada para aktivis. Tugas mereka memang selalu harus bersikap kritis, terutama pada pemerintah. Namun saat fungsi otak mereka menurun karena stres di masa pandemi ini, maka sikap mereka dan kritik yang mereka lemparkan menjadi bernada maki-makian semata atau menjadi tak masuk akal, alias ada nuansa ketidakwarasan.

PENUTUP

Sepanjang 2015 hingga sekarang, saya telah menggali berbagai riset sains seputar itu. Ternyata tak banyak yang ikut menggali itu seperti saya. Itu terlihat dari buku, artikel atau video yang diterbitkan seputar itu masih sangat sedikit sekali.

Jika yang lain bekerja keras di bidangnya masing-masing untuk mengisi kemerdekaan, maka saya bekerja keras menawarkan modal terbesar bagi siapa saja untuk bekerja keras di bidangnya masing-masing. Apa modal terbesar itu? Cara memaksimalkan fungsi otak menurut riset sains.

M. Jojo Rahardjo
Menulis lebih dari 300 artikel, lebih dari 100 video, dan 3 ebooks tentang apa yang saya kerjakan beberapa tahun terakhir ini: https://web.facebook.com/membangunpositivity

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun