Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BTS, K-Pop, dan Neuroscience

12 Juni 2021   01:34 Diperbarui: 12 Juni 2021   11:30 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://finance.yahoo.com

Serotonin dan oxytocin adalah salah satu hormon positif bersama hormon positif lain: dopamine dan endorphin. Semua hormon ini memiliki efek positif jika terpicu keluar, yaitu otak akan berfungsi lebih maksimal jika hormon positif terpicu keluar. Kebalikan dari hormon positif ini adalah hormon cortisol atau hormon stres yang merusak fungsi otak jika terlalu banyak dan terlalu lama keluar.

Itulah salah satu yang diteliti di Inner Mammal Institute, yaitu meneliti berbagai hormon positif dan negatif yang menentukan perilaku atau kecenderungan mamalia hingga manusia. Inner Mammal Institute juga meneliti tentang cara mengendalikan berbagai hormon otak (disebut begitu, karena sangat mempengaruhi fungsi otak) agar terjaga keseimbangannya. Apakah aktivitas tertentu bisa menaikkan atau menurunkan keluarnya hormon positif atau negatif? Tentu jawaban dari pertanyaan itu akan membantu untuk mengembangkan peradaban manusia ke arah yang lebih baik.

Peradaban manusia tentu semakin kompleks dibanding saat manusia masih hidup tanpa pertanian dan peternakan. Hierarki anggota masyarakat semakin terbentuk, saat manusia mulai menetap (tidak lagi nomad), karena mulai memiliki keahlian dalam bertani dan beternak.

Lalu kebutuhan akan sosok pemimpin mulai muncul untuk mengatur jumlah anggota kelompok (tribe) yang jumlahnya semakin banyak. Selain sosok pemimpin muncul pula sosok yang dianggap memiliki hubungan dengan Tuhan atau Dewa yang maha kuasa di atas sana. Masing-masing sosok ini tentu memiliki umatnya atau pengikutnya. Para pengikut ini tentu mendapat keuntungan secara sosial, meski berarti juga munculnya kewajiban seperti memujanya atau mematuhinya.

Berada dalam sebuah kelompok atau berada di bawah naungan sosok pemimpin atau sosok spiritual adalah warisan dari naluri dasar mamalia. Setidaknya pemerintah Korea Selatan tahu memanfaatkan naluri mendasar manusia itu untuk suksesnya sebuah industri bernama K-Pop.
 
Peradaban manusia tentu saja berkembang ke arah yang semakin kompleks. Peran sosok pemimpin atau sosok spiritual kemudian diisi pula oleh berbagai sosok lain, seperti sosok penghibur yang bisa mempersonifikasikan sosok pemimpin atau sosok spiritual melalui medium berupa musik, tarian, atau pentas teater.

Seorang anggota kelompok mungkin saja menjadi bagian dari beberapa kelompok lain tergantung pada kebutuhannya pada waktu yang berbeda. Ia bisa saja menjadi bagian dari satu kelompok politik. Ia juga bisa menjadi bagian dari kelompok spiritual atau agama, juga bagian dari kelompok seni, musik, hobby, olahraga, dan lain-lain.

Kemudian sampailah peradaban manusia pada masa tahun 60an. Di masa ini beberapa music band telah mengawali munculnya histeria masyarakat kepada band idolanya. Di masa itu ada The Beatles, The Rolling Stones, Deep Purple, Led Zeppelin, dan lain-lain. Setelah itu di setiap dekade selalu ada beberapa band yang menonjol dalam hal jumlah fans. Berbagai band dan para personilnya adalah sosok yang dijadikan panutan oleh masyarakat yang memiliki naluri mendasar untuk berada dalam sebuah kelompok. Apa pun kelompok itu.

Lalu mengapa BTS dari Korea Selatan ini menjadi sangat powerful dalam mengumpulkan banyak penggemar dari seluruh dunia? Ada beberapa faktor:

1. Menurut ahli musik dunia, lagu-lagu BTS memenuhi syarat universal untuk dinikmati siapa saja di seluruh belahan bumi ini.

2. Lirik lagu BTS adalah aspirasi seluruh kalangan muda dunia. Kita tahu berkat media sosial, maka life style, wawasan, kecenderungan anak muda menjadi relatif sama di seluruh dunia.

3. Seluruh personil BTS adalah sosok pilihan, karena telah melalui audisi yang ketat saat mereka masih berusia masih ABG. Mereka ditempa dengan keras seperti di sekolah militer selama 4 tahun. Bahkan pimpinan BTS, Kim Nam Joon atau RM memiliki IQ 148 yang tergolong jenius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun