Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Panik karena COVID-19, Pahami Angka-angkanya

4 Maret 2020   14:49 Diperbarui: 4 Maret 2020   14:53 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak Desember 2019 lalu, sejak pertama kali Covid-19 merebak di Cina ada 80.000 orang yang positif terkena. WHO yang menyebut penyakit ini dengan nama Covid-19, Corona Virus Desease 2019.

77.000 (96%) dari penderita penyakit ini berada di Cina. Sisanya berada di negeri lain. Dari seluruh penderita itu 80% adalah kasus ringan. 14% moderate. Dan hanya 5% yg kritis. Angka kematian untuk Covid 19 cuma sekitar 3%. Sementara itu SARS yg terjadi beberapa tahun lalu sekitar 10%. MERS lebih besar lagi, yaitu sekitar 35%.

Ini yang patut diketahui, yaitu mereka yang kritis dan kemudian tewas kebanyakan berusia di atas 50 tahun. Mereka yg berumur di bawah 50 tahun hanya terancam tewas sebesar 0,2%. Jadi yang tewas itu para orangtua yg memang daya tahan tubuhnya lemah.

MANA YANG LEBIH BERBAHAYA, COVID-19 ATAU PENYAKIT LAIN?

(Sebagai contoh) di tanggal 10 februari 2020 lalu, ada 108 orang tewas karena Covid-19 di Cina. Itu dalam satu hari saja. Nampak banyak, bukan? Tapi anda tahu berapa yang tewas karena kanker di seluruh dunia hari itu juga?  26.283. Ternyata lebih banyak ya? Lalu 24.641 juga tewas karena penyakit jantung. 4.300 tewas karena diabetes.

Angka-angka itu bisa dicek dengan Googling.

BAGAIMANA MENGHINDARI COVID 19 INI? 

Kita perlu memahami bagaimana virus ini menular. Melalui cairan yang keluar dari mulut atau hidung saat penderita bersin atau batuk. Cairan ini bisa dipindahkan oleh tangan kita ke wajah lalu ke mata, mulut dan hidung. Misalnya dari benda-benda di tempat umum. 

Jadi hindari pegang benda-benda. Bawa cairan antiseptik untuk tangan anda. Atau yang lebih efektif adalah cuci tangan anda dengan sabun selama 50 detik.         

Gambar: hype.my
Gambar: hype.my
Masker hanya untuk mereka yg sudah menjadi penderita. Kenapa? Supaya mereka tak menularkan virusnya ke orang lain. 

Mestinya setelah kita mengetahui angka-angka ini kita tak perlu panik dan berbuat yang aneh-aneh seperti memborong masker atau makanan. Apalagi memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat untuk membuat fitnah atau hoax untuk tujuan politik yg sempit (ini bisanya dilakukan oleh politisi ya - semoga mereka kembali ke jalan yang benar). 

Salam sehat, salam positivity.

M. Jojo Rahardjo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun