Erin Brockovich dan Judy Wood adalah 2 orang perempuan yang membela mereka yang tertindas oleh kekuatan besar di sekitarnya. Erin membela masyarakat yang tertindas oleh persekongkolan dunia industri (energi) dan pemerintahan setempat yang korup (di Amerika). Sedangkan Judy membela sesama manusia dari belahan bumi lain yang ditindas oleh sebuah ideologi bengis yang menganggap perempuan hanya sebagai 'tak lebih daripada seonggok daging' untuk melengkapi hidup para pria di sekitarnya.
Keduanya memperoleh hasil yang besar bagi kemanusiaan, padahal mereka boleh dibilang berjuang sendirian, setidaknya di awal perjuangannya. Erin dan Judy mendorong perubahan UU yang bisa menjamin kesejahteraan masyarakat atau sesama manusia. Beberapa media bahkan menulis kemenangan Judy membela Asefa ini dengan menyebut bahwa Judy telah menyelamatkan puluhan ribu perempuan imigran pencari suaka di seluruh dunia.
"World Happiness Report" diprakarsai oleh para neuroscientists dunia. Mereka melalui berbagai penelitian neuroscience menemukan bahwa sekarang semua orang memiliki kesempatan untuk memiliki kondisi positif di otaknya. Apa itu kondisi positif di otak? Yaitu kondisi otak di mana orang menjadi lebih baik secara intelektual dan juga secara kemanusiaan (lebih cenderung pada kebajikan). Bagaimana untuk bisa memiliki kondisi positif di otak? Berbagai tulisan mengenai itu sudah banyak tersebar di berbagai media. Salah satu yang mempromosikannya adalah ini: Membangun Positivity.
Mereka yang merasa dirinya aktivis kemanusiaan atau hak-hak perempuan wajib menonton film ini. Meski film ini kurang mengeksploitasi perjuangan Judy membela Asefa atau kehidupan Judy yang keras karena sendirian harus membesarkan anak lelakinya, namun film ini tentu layak tonton, karena mendapat nominasi untuk "LA Muse award at Los Angeles Film Festival 2018". Juga "Best International Film at London Raindance Film Festival 2018". Serta "Mind the Gap award at Mill Valley Film Festival 2018". Bahkan Michelle Monaghan mendapat nominasi untuk "Best Performance at London Raindance Film Festival 2018".
M. Jojo Rahardjo