Siapa yang bilang kalau belajar itu harus selalu duduk diam sambil dengerin guru yang ceramah begitu panjang?Â
Di era sekarang, gamification datang dan membuat proses itu berubah total. Konsep ini di ambil dari elemen permainan seperti tantangan, reward atau mendapatkan hadiah, dan kompetisi. Lalu tercampur aduk ke dalam pembelajaran sehari-hari. Saya sering melihat anak kecil yang lebih betah bermain Roblox daripada mengerjain PR, jadi wajar jika pendidik mulai memakai trik ini untuk menarik perhatian mereka. Gamification terkadang nggak cuma bikin siswa excited, tapi dengan begitu juga dapat membantu mereka paham materi lebih dalam.
Gamification itu seperti bumbu rahasia yang bikin pelajaran nggak bosenin. Bayangin aja masing - masing siswa mengumpulkan poin setiap jawaban yang  benar di aplikasi belajar, atau membuka achievement setelah selesai proyek kelompok. Contohnya, platform seperti Kahoot, Quiziz dan Wordwall Di Indonesia, Guru mulai  kreatif menerapkan ini lewat challenge sederhana, misalnya menjawab pertanyaan dari persoalan dan jawabannya memilih dengan teliti sehingga siswa mendapatkan reward sambil mengumpulkan poin. Jika poinnya ada yang lebih tinggi maka itu pemenangnya. Dengan begitu hasilnya Siswa nggak lagi pasif, tapi aktif dalam berpikir dan berkolaborasi, karena rasa ingin memenangkan sesuatu itu alami banget.
Yang bikin gamification makin keren adalah integrasinya dengan pembelajaran berbasis game atau challenge. Ini bukan sekedar memainkan game biasa namun dirancang khusus untuk ajarin beberapa konsep. Misalnya, game seperti Minecraft Education Edition di mana anak-anak membangun kota sambil belajar geometri dan Sejarah. Untuk manfaat nya sendiri ada banyak banget, dan didukung data nyata.
Siswa jadi lebih termotivasi karena ada elemen menyenangkan, ini bisa bantu untuk kembangin skill soft seperti problem-solving atau menyelesaikan suatu masalah dan teamwork. Buat siswa yang kesulitan untuk  konsentrasi, game bisa disesuaikan dengan level kesulitan yang fleksibel. Di sekolah-sekolah negeri kita, program seperti ini dimulai melalui Kurikulum Merdeka, yang mendorong untuk guru menciptain challenge lokal, seperti belajar budaya daerah lewat pertanyaan virtual. Pokoknya, ini buat pendidikan lebih adil dan menyenangkan untuk semua bagi guru maupun siswa.
Kesimpulannya, gamification dan pembelajaran berbasis game atau challenge adalah masa depan pendidikan yang penuh harapan. Dengan kemajuan teknologi saya optimis, kalau diterapkan dengan hati-hati, ini bakal ciptain generasi yang cinta belajar. Yuk, dukung inovasi ini supaya sekolah nggak lagi jadi tempat yang bikin ngantuk, tapi arena petualangan yang bikin kita semua pengen terus maju. Siapa tahu, suatu hari nanti, belajar jadi hobi favorit semua orang!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI