Mohon tunggu...
Mithaa Omanda
Mithaa Omanda Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya adalah seorang mahasiswi/jurusan Manajemen Dakwah/Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika Dakwah dan Moralitas: Menyelaraskan Pesan dengan Perilaku

20 Oktober 2025   00:41 Diperbarui: 20 Oktober 2025   00:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Etika dan moralitas tidak dapat dipisahkan dari dakwah, karena merupakan upaya untuk menyebarkan ajaran Islam.  Kata etika, yang berasal dari kata Yunani "ethos" dan kata Latin "mores", merujuk pada prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku sosial.  Etika dalam konteks dakwah mencakup tanggung jawab sosial, profesionalisme, dan integritas pribadi selain pola bicara.  Agar dakwahnya menjadi teladan dan diterima oleh masyarakat, seorang da'i tidak hanya harus memiliki pemahaman yang kokoh tentang agama, tetapi juga mampu bertindak sesuai dengan ajaran yang diajarkan.

Dakwah memiliki banyak implikasi moral, dimulai dengan kejujuran dalam menyampaikan ajaran yang sesuai dengan sumber utama seperti Al-Qur'an dan Hadis.  Kata-kata dan perbuatan harus konsisten, jika tidak, kepercayaan publik terhadap da'i akan terganggu dan fitnah akan dibiarkan berkembang.  Da'wah juga harus menyeluruh dan adil, menghindari diskriminasi terhadap kelompok tertentu.  Agar da'wah menjadi gerakan transformatif yang bukan sekadar ritual, tanggung jawab sosial juga sangat penting. Seorang da'i harus turut serta dalam menangani isu-isu sosial seperti kemiskinan atau korupsi.

Pemahaman etika dalam era modern juga harus berubah untuk menyesuaikan diri dengan budaya lokal dan kemajuan teknologi. Kemampuan digital yang tinggi diperlukan saat menggunakan media sosial, YouTube, atau podcast untuk memastikan pesan dakwah tetap autentik dan murni, serta terhindar dari hoaks atau komersialisasi agama.  Para pendakwah harus menjaga pengetahuan lokal sambil mempertahankan nilai-nilai Islam dengan mematuhi standar etika dalam konteks budaya. Contohnya termasuk penggunaan musik tradisional di daerah lain atau seni wayang di Jawa.  

Secara ringkas, moralitas dan etika penyebaran ajaran adalah dua sisi dari poin yang sama.  Etika penyebaran ajaran adalah suatu disiplin yang harus didasarkan pada nilai-nilai ilmiah seperti objektivitas, integritas, dan tanggung jawab akademik, bukan sekadar menyampaikan pengetahuan.  Penerapannya di berbagai lingkungan seperti perguruan tinggi, daerah pedesaan, dan media sosial, membutuhkan strategi yang fleksibel sambil tetap mematuhi prinsip-prinsip inti. Tujuan utama penyebaran ajaran Islam itu sendiri adalah menciptakan masyarakat yang taat, bermoral, dan adil, da'wah dapat menjadi alat yang berguna dalam mencapai tujuan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun