Presiden Jokowi Widodo mengatakan tahun 2023 akan terjadi resesi global yang otomatis akan berdampak pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Pernyataan itu diperkuat juga dengan pernyataan dari menteri keuangan serta OJK yang mengatakan bahwa sudah dipastikan hampir seluruh bank akan menaikan suku bunga, akibat resesi yang bessar-besaran.
Resesi ini juga berdampak pada banyak hal salah satunya kenaikan bunga untuk barang komoditi pokok, kenaikan suku bunga, serta biaya operasional perusahaan yang naik. Kondisi itu menyebabkan banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak bisa mendapatkan keuntungan, yang akhirnya menyebabkan PHK secara besar-besaran.
Sebagai contoh banyak perusahaan-perusahaan startup yang mem PHK para karyawannya, karena tidak mampu bertahan akibat hutang sebagai awal membangun perusahaan tersebut. Selain itu daya beli masyarakat akan suatu barang menurun yang pada akhirnya terjadi ketimpangan atau tidak balancenya cash in dan cash out.
Jadi, ada 4 hal cara menghadapi resesi jika terjadi tahun 2023 sebagai berikut :
Hal pertama : Yaitu, Hilangkan hutang atau tidak adanya hutang pada tahun 2023, Jika ada hutang segera lunasi sebelum resesi menghampiri kita. Biasanya ketika resesi sedang bergerak bunga hutang akan ikut bergerak sesuai dengan alur jalannya perekonomian suatu negara.
Hal kedua : Yaitu siapkan dana darurat, cara ini dimulai dengan mencatat semua pengeluaran serta pemasukan pribadi. Sehingga pengeluaran yang tidak perlu bisa ditambahkan kedalam tabungan atau investasi lainnya.
Hal ketiga : Memperbanyak investasi, Dalam hal ini direkomendasikan untuk investasi emas mengapa? Karena emas paling cepat untuk diperjual belikan serta mudah digunakan dalam keadaan darurat.
Hal keempat : Seimbangkan keuangan, pastikan pemasukan harus lebih besar dari pengeluaran. Jika pemasukan kurang cobalah untuk mencari sampingan atau dana tambahan lainnya dengan pekerjaan yang lebih fleksibel.
