Penegakan etika dalam dakwah berarti:
* Menyebarkan kasih sayang dan kedamaian;
* Menjaga tutur kata agar tetap sopan;
* Tidak menghina keyakinan atau budaya orang lain;
* Menghindari sikap benci dan provokatif.
Dengan menjunjung tinggi etika, dakwah akan menjadi lebih efektif dan mampu mempererat hubungan kemanusiaan antarumat beragama.
---
### **6. Prinsip Kesetaraan (Equality)**
Islam menegaskan bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah. Tidak ada kelebihan seseorang atas yang lain kecuali berdasarkan ketakwaannya. Dalam konteks dakwah, prinsip kesetaraan menuntut agar setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi, belajar, dan berkembang.
Dakwah yang menekankan kesetaraan akan mendorong terbentuknya masyarakat yang saling menghormati dan memberdayakan. Islam memberi ruang bagi perempuan untuk berperan aktif di ranah publik maupun domestik. Oleh karena itu, seorang dai harus menegaskan bahwa Islam bukan agama yang mengekang perempuan, melainkan agama yang menjunjung tinggi keadilan dan keseimbangan sosial.
---
### **7. Prinsip Kesalehan Sosial**
Kesalehan sosial adalah wujud nyata dari keimanan yang sejati. Iman tanpa amal saleh tidak memiliki makna jika tidak diwujudkan dalam tindakan yang membawa manfaat bagi sesama. Dakwah yang produktif harus berorientasi pada perubahan sosial yang positif---yakni membangun kepedulian terhadap kemiskinan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kesalehan sosial, dakwah dapat menciptakan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah (habl min Allah) dan hubungan manusia dengan sesamanya (habl min al-nas). Inilah yang membedakan dakwah yang hanya bersifat verbal dengan dakwah yang benar-benar transformatif.