Mohon tunggu...
mister wew
mister wew Mohon Tunggu...

membangun sepakbola indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Liga Primer Inggris Bisa Kenapa Kita Tidak?

24 Desember 2012   07:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dalam penelitian yang dibuat oleh FIFA pada tahun 2006 ada sekitar 40.000 klub terdaftar di FA, sehingga Inggris adalah negara yang memiliki klub sepak bola paling banyak dibanding negara lain di dunia.  Pada penutupan musim 1991-92, sebuah proposal untuk membentuk liga baru dibuat. Perjanjian anggota pendiri yang ditandatangani pada tanggal 17 Juli 1991 oleh 5 klub peringkat teratas, menetapkan prinsip dasar untuk mengatur FA Premier League. Pembentukan divisi teratas yang baru ini akan memiliki otoritas komersial tersendiri terlepas dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Liga Sepak Bola (The Football League), serta memberikan lisensi kepada FA Premier League untuk menegosiasikan sendiri masalah hak siar dan kesepakatan sponsor. Argumen yang diberikan pada saat itu adalah bahwa pendapatan ekstra akan memungkinkan klub Inggris untuk bersaing dengan tim di seluruh Eropa.

Pada tahun 1992 klub-klub Divisi Pertama mengundurkan diri dari Liga Sepak Bola secara massal. saat itu isu pengaturan skor sangat mengaung disana.  banyak pertandingan yang disulap menjadi milik tuan rumah.   pada tanggal 27 Mei 1992 FA Premier League dibentuk sebagai perusahaan terbatas, bekerja di luar markas besar Asosiasi Sepak Bola Inggris dan berkantor sendiri di Lancaster Gate.Hal ini menjadi pemisah dari 104 tahun sejarah liga sepak bola sejak dibentuk tahun 1888, yang telah beroperasi sampai kemudian menjadi empat divisi.

anggota liga primer terbaru pun melalui proses verifikasi standarisasi uefa. yang lolos verifikasi bisa langsung mesuk ke liga primer. Selanjutnya Liga Primer akan beroperasi sebagai divisi tunggal dan Liga Sepak Bola (bahasa Inggris: Football League) beroperasi dengan tiga divisi.  Tidak ada perubahan dalam format kompetisi, jumlah tim yang sama berkompetisi di level atas, promosi dan degradasi antara Liga Premier dan Divisi Pertama baru tetap sama dengan Divisi Pertama dan Kedua lama dengan tiga tim terdegradasi dari liga dan tiga dipromosikan.

Dengan dibentuknya Liga Primer, maka Divisi Pertama Liga Sepak Bola menjadi kompetisi liga tingkat ke-2, dan Divisi Kedua menjadi kompetisi liga tingkat ke-3 dalam sistem liga sepak bola di Inggris.

bandingkan hal ini dengan Liga Indonesia.....

saat ini sama halnya dengan liga inggris tahun 1991 saat sebuah liga penuh akan suap maka liga itu akan hancur kualitas nya. terbukti saat itu liga inggris kalah pamor dengan liga Italia. saat ini di Indonesia juga sedang kencang-kencangnya suap wasit, juara pesanan yang merusak kompetisi.  saat semua sudah kronis PSSI melakukan perubahan di puncak Divisi. perubahan tersebut dilakukan sesuai arahan AFC dengan melakukan Verifikasi standart AFC. hasil nya masih banyak club yang tidak lolos verifikasi. yang lolos verikasi bersyarat pun banyak. maka jadilah 24 tim dalam 1 divisi dengan membagi 2 wilayah untuk menghemat biaya.  tapi karena penyakit hati oknum tertentu maka disebarlah fitnah tim gratisan.

di inggris tahun 1992 ada tim yang bisa langsung masuk ke divisi utama karena dia lolos verifikasi. dan club yang tidak lolos verifikasi menerimanya dengan lapang dada.  kenapa orang indonesia tidak bisa berlapang dada?? jawabannya orang inggris tingkat pendidikannya lebih tinggi dari kita, orang kita masih berpendidikan rendah jadi semua pake otot bukan otak. orang berpendidikan akan mudah mencernah suatu peraturan dan mematuhinya. orang yang berpendidikan rendah akan sulit mencernah peraturan dan mematuhinya..

semoga orang indonesia bisa mengetahui dan sadar akan peraturan...

agar KISRUH ini cepat selesai

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun