Ramadhan kali ini tetap dalam kondisi pandemi ya sahabat. Walaupun ada yang berbeda dari Ramadhan tahun sebelumnya tapi tahun ini jadi bikin semangat. Apa saja yang berbeda?
1. Ramadhan tahun lalu, pandemi sedang banyak-banyaknya yang terkena virus, awal mulai merebak secara drastis.
2. Semua masjid, mushala, dan rumah makan ditutup, menghindari kerumunan masa.
3. Tagline di rumah saja menjadi pegangan untuk melakukan segala aktifitas, baik bekerja, sekolah, maupun kampus.
4. Prokes ketat, bahkan mudik juga dilarang.
Alhamdulillah tahun ini sudah mulai ada sedikit perubahan suasana. Masjid dan mushala sudah boleh dibuka, walau tetap prokes (protokol kesehatan) masih ketat diberlakukan. Diantaranya adalah:
a. Memakai masker
b. Membawa sajadah sendiri
c. Tetap cuci tangan sebelum shalat dan memakan takjil di masjid
Hal ini sudah sangat menggembirakan untuk kita yang masih harus di jalan bila waktunya tiba berbuka puasa. Bagi yang bekerja, dilema pulang cepat mengejar berbuka di rumah sering menemui kendala. Alasannya tentu tahu kan? Ya, kemacetan di jalan masih terjadi. Apalagi jika di daerah tersebut masih ada pembangunan infrastruktur.
Ada tips buat kita yang bekerja, dan tidak ingin ibadah selama bulan puasa terganggu. Yaitu:
1. Berbuka dan shalat Maghrib di Masjid Dekat Kantor
Seringkali kantor memulangkan karyawan pukul 16.30 atau 17.00 selama bulan puasa. Tujuannya adalah memberi kesempatan untuk yang rumahnya jauh bisa tiba dan berbuka di rumah.
Namun, karena kemacetan akhirnya menemui kendala. Kini, jangan dipaksakan, ada 2 kerugian yaitu: berbuka puasa terlewat dan shalat Maghrib di ujung waktu.