Watu Gede: Antara Batu, Doa, dan Alam yang Menenangkan
Perjalanan kami lanjutkan ke sebuah tempat yang namanya terdengar sederhana tapi penuh cerita Watu Gede. Dari jauh saja sudah kelihatan, batu besar menjulang di tengah pepohonan rindang, seperti penjaga tua yang diam tapi selalu memperhatikan. Udara di sekitarnya lembap, dan tiap langkah rasanya makin pelan, seolah alam di sini minta kita buat datang dengan hati tenang.
Begitu tiba, kami langsung disambut suara angin dan dedaunan yang saling bersentuhan.
Tempatnya nggak terlalu ramai, justru itu yang bikin nyaman. Beberapa warga terlihat duduk di bawah pohon, sebagian lain berdoa atau sekadar diam memejamkan mata. Katanya, Watu Gede ini sering dijadikan tempat doa dan meditasi oleh warga sekitar --- semacam titik perenungan yang sudah ada sejak dulu.
Kami berjalan pelan mengitari area batu besar itu. Ada aura tua yang sulit dijelaskan, bukan seram, tapi lebih ke arah khidmat. Saya sempat melihat pancuran kecil di sisi bawah batu, dengan air bening yang menetes terus menerus. Istri saya sempat membasuh tangan di situ, katanya rasanya segar sekali, "dinginnya beda, Pah,"Â ucapnya sambil tersenyum.
Di dekat batu ada semacam altar sederhana, tempat beberapa bunga dan dupa pernah diletakkan. Saya sempat berbincang sebentar dengan seorang bapak penjaga di sana, beliau bilang,"Watu Gede ini dulu dipercaya tempat semedi para leluhur. Sekarang banyak orang datang cuma buat tenangin hati."Dan memang benar, suasana di sini seolah mengajarkan diam  menenangkan pikiran setelah perjalanan panjang.
Kami duduk sejenak di bangku kayu di bawah pohon besar. Angin lembut datang bergantian, dan suara gemericik air terdengar dari kejauhan. Si bontot sempat bilang, "tempatnya kayak film misteri, Pah."
Saya jawab, "iya, tapi misterinya adem, bukan serem."
Sebelum pulang, kami sempat berdoa singkat di dekat batu besar itu, hanya mengucap syukur atas perjalanan yang lancar dan waktu yang bisa kami nikmati bersama.
Kadang, tempat sederhana seperti Watu Gede ini justru bikin kita merasa kecil di hadapan alam, tapi besar di dalam rasa syukur.
Â