Aktivitas ini bukan sekadar efisiensi anggaran, tapi cara untuk menanamkan rasa kepemilikan dan kesadaran sosial sejak dini.
Secara akademik, Jepang mengadopsi sistem spiral curriculum. Artinya, konsep-konsep dasar diperkenalkan sejak awal dan terus diulang pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi dengan kedalaman yang meningkat.Â
Ini membantu siswa membangun pemahaman yang lebih kuat secara bertahap, bukan sekadar menghafal.
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti klub olahraga, musik, sains, dan teknologi merupakan bagian penting dari kehidupan sekolah.Â
Siswa bebas memilih aktivitas yang sesuai dengan minat mereka, dan kegiatan ini biasanya dilaksanakan dengan serius.Â
Melalui klub ini, mereka belajar kerja tim, kepemimpinan, dan ketekunan dalam mengembangkan potensi diri di luar ruang kelas.
Nilai-nilai seperti hormat pada guru, menghargai waktu, dan kerja sama juga menjadi inti dari pendidikan di Jepang.Â
Tidak heran jika masyarakat Jepang dikenal dengan kedisiplinannya yang tinggi, karena semuanya memang ditanamkan sejak sekolah dasar.
Korea Selatan: Ketekunan sebagai Kunci Masa Depan
Korea Selatan adalah salah satu negara dengan budaya belajar yang sangat kuat.Â
Pendidikan dianggap sebagai jalur utama untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, bahkan dianggap sebagai tangga mobilitas sosial yang paling efektif.Â
Maka tak heran jika banyak siswa di sana rela belajar sampai larut malam, mengikuti bimbingan belajar (hagwon), dan menghabiskan akhir pekan mereka untuk mengejar nilai.