Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Debt Trap Diplomacy: Bagaimana Pinjaman China Mengancam Kedaulatan Negara Berkembang

16 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 17 Oktober 2023   13:40 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi debt trap diplomacy. sumber: freepik

Negara-negara yang gagal membayar hutang pinjaman adalah masalah yang menjadi perhatian internasional dalam beberapa dekade terakhir. 

Salah satu kasus yang paling populer adalah penyitaan aset negara-negara oleh China, yang diduga terlibat dalam apa yang disebut sebagai "jebakan utang" atau "debt trap diplomacy." 

Namun, apa sebenarnya yang terjadi di balik fenomena ini?

Istilah "jebakan utang" atau "debt trap diplomacy" merujuk pada praktik negara-negara yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada negara-negara berkembang dengan iming-iming pinjaman besar dan proses pengajuan yang sederhana. 

Namun, di balik penawaran yang menggiurkan ini, terkadang terdapat ketentuan yang sangat merugikan bagi negara peminjam. 

Praktik ini dituduhkan terutama kepada China, yang telah memberikan pinjaman besar kepada sejumlah negara di seluruh dunia.

Bagaimana Modus Operandi Jebakan Utang Berjalan?

Negara-negara seperti China memberikan pinjaman berbunga tinggi kepada negara-negara berkembang, dengan iming-iming proyek infrastruktur yang besar dan proses pengajuan yang mudah. 

Namun, bunga tinggi membuat utang hampir tidak mungkin dilunasi tepat waktu. Selain itu, kontrak pinjaman sering kali menguntungkan negara pemberi pinjaman.

Ketika negara peminjam tidak dapat membayar utangnya, mereka terpaksa melepaskan sebagian aset negaranya untuk digunakan sebagai kompensasi atas utang yang belum terbayar. 

Ini adalah titik kritis yang membuat negara peminjam sangat rentan. Penyitaan aset ini menciptakan ketidaksetaraan yang besar dan memberi negara pemberi pinjaman pengaruh besar terhadap negara peminjam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun