Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengubah Mindset Keuangan: Mengapa Menabung Saja Tidak Cukup di Dunia Kerja

11 Juni 2023   18:00 Diperbarui: 13 Juni 2023   08:18 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perencanaan keuangan (Shutterstock)

Ketika kita masih kecil, sering kali diajarkan untuk menabung dan berhemat. "Menabung adalah pangkal kaya," begitu kata pepatah yang mengajarkan kita untuk menyisihkan uang jajan agar terkumpul dan bisa membeli sesuatu yang diinginkan. 

Pada masa sekolah, pendekatan ini terasa cukup sederhana: kita tinggal menabung selama beberapa bulan, dan akhirnya kita bisa membeli barang yang diinginkan atau memenuhi impian kita, seperti membeli tiket konser Coldplay yang selama ini diidamkan. Pendekatan ini, yang dikenal sebagai "delay gratification" atau menunda kepuasan, tampaknya sangat efektif.

Namun, sayangnya, pendekatan ini tidak cukup saat kita memasuki dunia kerja. Banyak orang masih mempertahankan mindset yang sama, berusaha keras menyisihkan pemasukan mereka untuk mencapai apa yang mereka inginkan saat dewasa. 

Entah itu untuk modal menikah, membeli mobil, rumah, atau bahkan naik haji, tetapi kenyataannya, dunia kerja tidaklah sesederhana masa sekolah dulu. 

Ternyata ada banyak hal yang tidak terduga yang kita pelajari begitu memasuki dunia kerja, seperti kenaikan harga semua barang dan kebutuhan seiring dengan inflasi. 

Belum lagi ada kebutuhan tak terduga yang membuat kita semakin sulit untuk menabung, seperti kehilangan dompet, kecopetan, ponsel rusak, laptop terkena air, dan sebagainya. 

Oleh karena itu, jarang sekali terdengar keluhan dari banyak milenial yang mengatakan, "Sudah berusia segini, tapi belum memiliki tabungan. Tabungan saya selalu habis. Kapan bisa membeli rumah? Kapan bisa membeli mobil? Kapan bisa memiliki modal untuk menikah?"

Membangun Aset yang Terus Berkembang

Begitu kita merenung sejenak, kita akan melihat bahwa orang-orang dengan status ekonomi di atas kita tidak mencapai keberhasilan mereka berkat tabungan, melainkan karena pemasukan mereka yang besar. 

Kita yakin bahwa mereka yang mencapai kualitas hidup yang lebih baik bukan karena tabungan mereka, melainkan karena pemasukan yang lebih tinggi. 

ilustrasi pekerja kantoran(sumber: freepik)
ilustrasi pekerja kantoran(sumber: freepik)

Entah itu gaji yang besar, bisnis yang berkembang, atau dagangan yang laris. Maka dari itu, mungkin saja menabung bukanlah jawaban yang tepat. Mungkin mindset kita yang rajin menabung sejak zaman sekolah sudah tidak relevan lagi di dunia kerja. Selama ini kita salah fokus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun